TAHAP REVISI+SEGERA TERBIT
Ada dua pilihan dalam mencintai.
Yang pertama, mencintai dalam diam. Atau yang kedua, mengungkapkannya.
Itulah yang kini dirasakan oleh Hana. Seorang ustazah dari pondok pesantren ternama. Dia sudah lama mencintai sosok Zaki, yang merupakan salah satu anak kiainya.
Selama bertahun-tahun, Hana hanya bisa memendam perasannya. Namun tiba suatu hari, dengan keberanian dan percaya dirinya, ia menyatakan cintanya tanpa mempedulikan bagaimana respon dari Zaki.
Sementara Zaki yang masih terjebak dalam cinta sepihak dengan kakak iparnya, terpaksa menolak Hana. Dia tahu, Hana merupakan wanita yang baik hati serta saliha, tentu selain memiliki paras yang cantik.
Sakit? Tentu saja Hana rasakan. Bertahun-tahun memendam perasaan, namun setelah mengungkapkannya, justru dia mendapatkan penolakan dari lelaki itu.
Tapi bukan Hana namanya yang selalu berpikir positif. Dia percaya pada takdir Allah yang tidak pernah mengecewakannya. Mungkin saja saat ini Zaki menolaknya, tapi untuk kedepannya? Kita tidak akan tahu.
"Kau tidak akan hamil,"
Kegiatan Abigel yang tergesa-gesa ingin meminum obat yang baru saja ia temukan didalam laci terbatuk seketika mendengar suara berat dari belakangnya. Dan___ sejak kapan pria itu berdiri disitu?
"Maksut om?"
"Saya tidak bisa punya anak,"
Wajah panik Abigel berubah kaget, jadi maksutnya pria jangkung berbadan kekar didepannya ini mengatakan bahwa dirinya tidak subur? Alias infertilitas?
What?
Dirga mendekati perempuan yang sekarang terduduk lemas dengan selimut tebal yang masih membungkus tubuhnya.
Entah karena syok akan ucapannya barusan atau baru teringat dan menyesali akan kejadian semalam, atau apapun itu ia tidak peduli.
"Kau memang tidak akan hamil, tapi Jangan sampai ada rumor yang tidak jelas, saya benci dengan scandal, kau pahamkan apa saja yang bisa kuperbuat, jadi jangan coba bermain-main lagi denganku," peringat Dirga.
Setelah meninggalkan sebuah cek bernilai ratusan juta diatas nakas. Pria itu berbalik dan pergi dari sana dengan gaya angkuh-nya.
____
Abigel menatap nanar benda yang berada ditangannya. Bagaimana bisa ucapan yang ia dengar beberapa hari yang lalu bisa semeyakinkan itu ditelinganya.
"Sekali bikin langsung jadi? Dasar om om jelek!"
"Katanya aman, gak bakal hamil,"
"Ini kok garis dua?"
____
Penasaran? Baca kuy!
18+
Revisi nunggu cerita tamat🙏