L agi, lagi dan lagi kita bertemu karena sebuah ketidaksengajaan yang membuat kita terjebak dalam status yang tak bisa kita ubah. Sahabat, kata itu sangat sulit untukku ubah menjadi pasangan hidup. Bagaimana tidak, jika aku salah bertindak maka semua hubungan akan lenyap, musnah seperti dedaunan yang ditiup angin. Dan aku tak mau itu terjadi.
Maka, dari sinilah semua dimulai, saat aku salah menaruh perasaan lebih padanya yang aku sendiripun tak tau sejak kapan ku pupuk hingga mengakar kuat di dalam kalbuku. Dia, sangat berharga untuk seorang teman. Ia sangat berarti untuk seorang keluarga. Ia sosok yang selalu ada untukku. Hingga aku tak sadar bahwa aku bergantung banyak hal padanya. Hingga aku tak sadar seberapa penting dia bagiku. Hingga aku tersadar, aku telah jatuh hati padanya. Kepada sosok pria yang telah menjadi temanku sejak 12 tahun lalu.
Disini, aku hanya ingin mengatakan sebagai Jian. Kookie, seandainya kau membaca semua kisah kita ini, bisahkah kau membalas perasaanku? Bisakah kau selalu disampingku, menemaniku, dan tak meninggalkanku?. Kookie, Jian sayang Kookie. Jian rindu Kookie. Jian harap, Kookie bahagia dimanapun Kookie berada.
Gaja.., kita mulai ceritanya....
tidak ada kehidupan sejak balita berusia 3,5 tahun tersebut terkurung dalam sebuah bangunan terbengkalai di belakang mension mewah yang jauh dari pusat kota....
15 tahun terkurung di tempat yang gelap tanpa ada yang tau bagaimana keadaannya, sebuah bangunan yang bahkan tidak ada jendela yang membuat cahaya masuk untuk sekedar menjadi penerang....
"Dia sangat bau hyung" park Jisung....
"panggil papa, tidak mungkin kita membiarkan dia di sini" park Minhyung/Mark....
"tempat ini juga bau" park Chenle.