"Semua orang benci padaku. Lalu aku harus apa? Untuk apa juga aku hidup? Toh tidak akan ada yang bersedih jika aku mati, 'kan?" Cia melirik sinis kepada laki-laki itu. Laki-laki itu mengangkat bahu. "Aku akan sedih, Ci. Bagaimanapun, menutup lembar hidup bukan jalan terakhir dalam memecahkan masalah, seberat apapun." "Kata laki-laki yang hanya sebuah ilusi," ujar Cia sarkas. Novel ini bercerita tentang kisah Kanneshia. Seorang remaja pengidap skizofrenia-gangguan mental yang menyebabkan pengidapnya melihat hal-hal yang sebenarnya hanya ilusi dari orang itu. Akankah Cia mampu bertahan dari bayangan imaji yang menghantuinya, serta ejekan orang-orang mengenai dirinya? Ditambah tekanan dari orang tua, bahkan pengkhianatan dari sahabat yang selama ini ia percayai. Juga, sosok laki-laki tulpa yang terus mengekorinya ke mana pun. Ssst ... duduk manis dan bacalah. Maka kamu akan tahu seberapa pentingnya bersikap baik itu. || Collab with @richiederay