Deepest Regret (On-going)

Retak.
Lalu hancur setelah itu hilang.

"JANGANN!!" Jeritnya saat dia melangkah maju memegang kancing baju Fani

Fani menangis histeris saat bajunya sudah lepas dari tubuhnya, beruntung dia memakai kaos, entahlah dari dulu dia sudah terbiasa memakai dalaman lagi meski memakai seragan sekolah pun

Lelaki itu memandang intens tubuh Fani dengan arti yang sulit di jelaskan," Fani yang melihat itu langsung menendang dada lelaki itu hingga tersungkur ke belakang,

Nafasnya tercekat saat melihat dia tersenyum miring, dan perlahan maju lagi mendekatinya

Tubuhnya sudah di tindih, tak bisa mengelak, tangannya pun sudah di cengkram erat di atas kepala, bibirnya tak bisa bicara saat leleki itu menciumnya liar, air matanya lolos kesekian kali, detik ini lah segalanya hancur,

Memejamkan mata berharap semuanya mimpi, TAPI INI NYATA!

"Jang-hmptt"