Tak selalu menyisakan luka jasmani. Namun, bersisa luka emosi. Tak hanya fisik yang tertimpa, tetapi mental ikut terkena pula. Han. Remaja yang setiap harinya dikelilingi bayang-bayang ingatan masa lalu. Kelam, tak terjamah oleh sebuah arti ceria. Detik bahagia, selalu berganti bayang-bayang yang suram. Entahlah, nostalgia telah berubah menjadi trauma .... Tak ada orang tua yang menemaninya. Sebab, merekalah alasan Han mengalami trauma. Terlebih ayahnya. Sampai akhirnya tuhan mengirim seseorang untuk meringankan ketakutannya. Bukan ... bukan seorang wanita. Ia lebih berharga dari sekadar nafsu cinta kaum hawa. Seorang dewasa yang berpengaruh dan sedikit demi sedikit merubah kehidupannya. Siapakah ia? Bagaimana kehidupan Han kedepannya?All Rights Reserved
1 part