I am Madara [Discontinue]
  • Reads 8,069
  • Votes 641
  • Parts 9
  • Reads 8,069
  • Votes 641
  • Parts 9
Ongoing, First published Oct 03, 2020
Cowo Sma biasa yang suka banget sama Naruto. 

Manga dibaca, Anime ditonton, Fanfic dibaca, halu selalu.

Tiba2 dia merasakan kepalanya sakit sekali

"Kau yang bisa"

Itulah suara yang didengarkan sebelum dia dilahap kegelapan
All Rights Reserved
Sign up to add I am Madara [Discontinue] to your library and receive updates
or
#4sharingan
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
𝐒oerabaja, 1730 cover
After Graduation cover
Duke's Grip cover
Kesayangan Bunda cover
brother ; drarry [END] cover
BABY CHANIE cover
The Best Of Miracle cover
The Qonsequences (Flashback Story) cover
Choose Family  cover
Stars Behind the Darkness 2 cover

𝐒oerabaja, 1730

39 parts Ongoing

"Berlarilah sejauh mungkin Dhiajeng, karena jika aku menangkapmu, salah satu kakimu akan hilang untuk selamanya." *** Dhiajeng Pratistha, seorang siswi yang dipaksa mencintai sejarah tiba-tiba terlempar pada abad ke-17, di mana masa kolonialisme sedang membangun kejayaannya. Bagaikan jatuh tertimpa tangga, sosok yang berkuasa adalah Matthias von Herhardt, karakter novel dark romance yang baru saja dia tamatkan diperjalanan menuju Surabaya. Ini bukan hanya berkisah tentang Dhiajeng saja, melainkan sosok Gubernur-Jenderal yang hidup monoton. Kehidupan serba mewah, memiliki kekuasaan tertinggi, dan sempurna. Terbiasa mendapatkan apapun yang dia inginkan, Matthias merasa buruk ketika gadis pribumi yang derajatnya rendah tidak menghormatinya dengan baik. Segala cara pun Matthias lakukan untuk membuat Dhiajeng bersujud, menangis, sampai memohon. Langit biru di bumi hijau menjadi saksi bagaimana jungkir balik Dhiajeng yang berusaha melarikan diri dan begitu pula berubahnya dunia Matthias saat merasakan sesuatu yang mereka sebut cinta. "Bagaimana? Puas bermain kejar-kejaran denganku?" ejek Matthias tersenyum angkuh. *** Peringatan : romansa gelap, dewasa, mengandung adegan yang tidak patut dicontoh! Cry, or Better Yet, Beg. © Van Ji & Solche.