naruto struggle >love, fight, and loyalty
  • Reads 2,794
  • Votes 114
  • Parts 4
  • Reads 2,794
  • Votes 114
  • Parts 4
Ongoing, First published Oct 03, 2020
berlatar belakang setelah perang dunia shinobi ke 4 menampilkan cerita yang epik dan menghibur semoga para pembaca senang.
.
Jika ada salah ejaan atau kesalahan dalam penulisan mohon di mengerti karena author masih belajar
.
(Semua tokoh dalan cerita ini milik masashi kishimoto)
.
Terimakasih perhatianya selamat membaca dukung terus fanfic narusaku baca juga fanfic kaya teman author lainya yaa
All Rights Reserved
Sign up to add naruto struggle gt;love, fight, and loyalty to your library and receive updates
or
#319narusaku
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
Duke's Grip cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
antagonis wife [PO] cover
Kisah Tak Sempurna cover
After Graduation cover
BABY CHANIE cover
brother ; drarry cover
Selena (Wanita Panggilan) cover
Kesayangan Bunda cover

Dosa Ku

76 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.