Karena pernikahan dalam pandangan Namira adalah ujung tombak dari sebuah perpisahan. Awal mula terbangunnya luka, maka Namira putuskan untuk tidak pernah menjajaki dunia pernikahan. Jangankan tetek bengek pernikahan, mendekati pada persiapan pernikahan saja Namira enggan.
Sampai ketika di pertemukan dengan Rendy yang Namira pikir mau berkomitmen tanpa pernikahan. Sayangnya, Rendy jenis lelaki ular yang merongrong segala kepuasan tidak hanya pada tubuh yang Namira miliki.
Rendy serakah dalam artian ingin memiliki Namira secara utuh dan untuk dirinya sendiri. Cara licik sudah Rendy lakukan mulai dari menebar benihnya hingga diam-diam kecewa karena Namira selalu bermain aman menggunakan kontrasepsi jenis pil.
Sayangnya lagi, kehendak Tuhan memang tidak ada yang bisa menebak. Rejeki tetaplah rejeki. Maka, amanah janin yang berkembang di rahim Namira, Rendy jadikan senjata untuk permulaan kebersamaan yang lebih serius.
Lantas, seperti apa perjuangan Rendy Baskara untuk Namira?
Sebuah pernikahan yang menyiksa bagi Kia, ia harus menikahi pria paling mengerikan yang pernah ia jumpai. Marco benar-benar pria yang tidak ada belas kasihan, dia bisa membunuh istrinya sendiri demi keinginannya sendiri, hal yang paling menyakitkan adalah saat Marco melempar tubuhnya dari lantai tiga dan yang membuat Kia tidak bisa berpikir dengan jernih adalah saat ia terbangun kembali setahun sebelum kejadian mengerikan itu.