Path || D. Malfoy
  • Reads 24,745
  • Votes 3,723
  • Parts 26
  • Reads 24,745
  • Votes 3,723
  • Parts 26
Ongoing, First published Oct 04, 2020
Jika ada satu hal yang Eilaria Diggory selalu hindari dalam hidupnya, itu adalah terlibat dengan masalah. Namun, setelah kematian kakaknya yang membuatnya menjadi lebih dekat dengan Harry Potter dan yang lain, Eilaria harus berhadapan dengan masalah paling besar yang bisa ia bayangkan; Draco Malfoy.

Ketika semuanya menjadi rumit karena perkara perasaan, persahabatan, serta keluarga, Eilaria tidak sadar kalau ia perlahan mulai terlibat dengan sesuatu yang lebih besar--sesuatu yang gelap dan berbahaya. Satu persatu kebenaran mulai terkuak, membuatnya mau tak mau mulai mempertanyakan identitas dirinya sendiri.

▬▬▬▬▬

2021; pchclareon
A Draco Malfoy Fanfiction

[ Hiatus ]

NB : Seluruh tokoh semurninya milik J.K. Rowling kecuali OC.
All Rights Reserved
Sign up to add Path || D. Malfoy to your library and receive updates
or
#7dracoxoc
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
ELIO RILEY SERGEYEV cover
He Fell First and She Never Fell? cover
Ziel Alexander Dominic [PDF]✔️ cover
After Graduation cover
Kesayangan Bunda cover
How To Be A Good Papa | Noren cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
Kisah Tak Sempurna cover
Fiction -sungjake✔ cover

Dosa Ku

65 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.