Kisah seorang pemuda milenial yang mengalami jatuh cinta namun berusaha mnjaga hatinya dalam ketaatan sebab ia tahu bahwa dirinya masih menyandang status pelajar.cocok buat memotivasi kalian yg lagi mengalami hal yg sama. Jatuh cinta tapi masih belum siap menikah, salahkah? apabila seorang muslim atau muslimah sedang jatuh cinta dan tidak ingin agamanya rusak,tentu ada ketakutan yang begitu besar jika cintanya tidak di bingkai dengan kesucian.tentulah ini merupakankan ujian dari Allah bagaimana kita membingkai rasa cinta,akankah kita mengikuti hawa nafsu ataukah seberusaha mungkin untuk menyimpannya dalam diam demi terjaganya keistiqomahan dalam ketaatan. "sesungguhnya manusia itu lemah dalam hal ini (jatuh cinta (,tapi Islam mengajarkan untuk mengarahkan perasaan cinta menuju penjagaan dan menjauhkannya dari kehinaan.jika cinta telah bersemi,bersegera untuk menikah",(Ibnu Qayyim rahimahullah). lalu bila blm mampu maka hendaknya kita perbanyak puasa,dan mengisi kegiatan dengan hal2 yg bermanfaat,serta menyibukkan diri dengan ilmu. عَنْ عَبْدِ اَللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ لَنَا رَسُولُ اَللَّهِ : يَا مَعْشَرَ اَلشَّبَابِ ، مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ اَلْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ , فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ , وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ , وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ ; فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ . (مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ) Dari Abdullah bin Mas'ud, beliau berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berkata kepada kami, "Wahai para pemuda, siapa yang sudah mampu menafkahi biaya rumah tangga, hendaknya dia menikah. Karena hal itu lebih menundukkan pandangannya dan menjaga kemaluannya. Siapa yang tidak mampu, hendaknya dia berpuasa, karena puasa dapat meringankan syahwatnya." ____________________________
3 parts