Bandung dan Yogya. Kedua kota yang sangat kurindukan oleh kedamaian hidup. Temaram di Jakarta, ya benar sudah ku sangka.
Alvaro Aditi, lelaki yang berani menampar hatiku dengan sangat keras tanpa basa basi sedikitpun. Cinta pertama yang membuat sakit hati pertama. Bandara Soekarno-Hatta menjadi saksi dimana aku kehilangan tinta.
"Oke fix, pena dan tinta. Intinya pena selalu bersama tinta. Gak ada istilah tinta tanpa pena apalagi pena tanpa tinta, sampai kapanpun" Ucap Al.
Antara Jakarta dan New York City. Dia kembali oleh waktu, apakah itu tinta?
"Iya bener kok, tinta pada suatu pena pasti akan habis. Dan na'as, pada akhirnya pena akan terbuang" Ucapku dengan kecewa seraya menahan air mata yang ingin sekali terjatuh, tapi aku enggan.
Gue heran, kenapa gue ikut daftar formulir penyesalan?. Yaa, apapun itu pasti punya alasan. Istilah yang didambakan dan dianggap tak akan terjadi itu mustahin dengan susuna acara hidup yang kita tulis.
•••
Keduanya punya rasa dan magnet hati yang kuat, terpendam hangat di jiwa. Dan akan selalu dikenang. Entah bagaimana takdir mereka antara lanjut atau tidak.
Stay at here. Semoga kalian sukaa..
I
~jangan lupa vote nd komen.
♡♡
Fyi, sebenernya ini tulisan pertama aku sebelum irremplazable yang tersimpan sembunyi di laptop. So, apa adanya yaa semoga sukaaa
21+
Demi membayar biaya perawatan kekasihnya yang sedang Koma akibat kecelakaan, Bianca terjebak menjadi Maid di Rumah mewah milik keluarga Richard Allexander.
Tanpa bianca sadari hidupnya sudah sepenuhnya milik Richard tanpa bisa pergi darinya
"Saya bukan jalang!"
"Kupastikan kau akan menjadi jalangku!!Bukankah kau butuh uang untuk pengobatan kekasihmu hah?"