"Sabda, tidak perduli berapa sering kamu menangis. Nyatanya sebuah kepergian akan selalu datang. Entah dengan ucapan perpisahan yang jumawa atau mendadak pergi tanpa aba-aba. Meski begitu, bumi tetap bulat, matahari terus bersinar, dan hidup harus berjalan sebagaimana mestinya. Walaupun dalam perjalanan itu kamu akan terseok oleh luka yang belum kering, pada akhirnya kamu akan menyadari satu hal, bahwa di dunia ini tidak ada yang tercipta hanya satu sisi. Selalu ada datang dan pergi, hitam dan putih, kanan dan dan kiri, baik dan buruk, begitu pula kesedihan yang sudah sepaket dengan sebuah kebahagiaan." "Senjani, selepas hari itu aku mendadak menjadi manusia yang hanya tau cara untuk bernafas. Selepas hari di mana aku mengatakan 'hati-hati untuk segala bangun dan tidurmu' aku bagaikan terjebak pada sebuah lubang hitam berwarna hitam pekat. Duniaku mendadak mati. Butuh waktu lama bagiku untuk bisa mengatakan 'selamat jalan, bungaku' dengan hati yang penuh tabah. Maka, atas segala bentuk kepergian, aku ingin mengucapkan 'terima kasih' pada semua hal tentang kamu, tentang kita, dan tentang dunia yang tak adil bagiku namun membuatku sadar bahwa yang terbaik itu tidak pernah ada di selain kamu."