Keinginan agar hidup yang didambakan berjalan normal secara terus-menerus memang suatu hal umum. Jangan lupakan kalau masa muda harus dihabiskan dengan belajar dan berguru pada guru paling diandalkan semesta. Yup! Itu adalah pengalaman. Jika kau mempunyai otak jenius nan cerdas dan kelebihan fisik psikis matang di usia 12 tahun, apa yang akan terjadi dengan masa sekolahmu? Mengasyikkan bukan? Aku tahu kau sedang berkhayal mendapat seluruh hal tersebut sebab tidak ingin repot berjalan di tengah cahaya atau kegelapan sendirian. Sayangnya kehidupanku berbeda. Segala hal sempurna jatuh kepadaku hingga lingkup internasional. Tentu orang tua dan keluargaku bangga akan fakta ini. Begitupun aku, ini semua sangat menyenangkan. Kau tahu, hal normal yang dapat kujalani secara teratur dan cukup itu... Membosankan! Aku bebas mendapat dan melakukan apapun. Bahkan aku ikut kelas percepatan dan lulus diakui berbagai universitas. Karena zona damai ini telah kuselesaikan, dunia di abad ini berjalan mulus. Perlahan, aku hampir berakhir dengan kegilaan karena jenuh. Tapi karena fase itu aku menyadari satu hal. Orang biasa akan terlelap di khayalan obsesi dan terpuruk di titik monoton sekat permanen gila. Berbeda dengan orang jenius, ada fase bosan yang dialami mereka berkat panggilan kemurnian awal dari penasaran. Aku terlalu banyak mengoceh, begini saja. Teman-temanku yang absurd dan datang bagaikan pasang surut laut. Saat kehampaanku mulai menggelora, mereka selalu menjaga pikiran dan hatiku dari ambisi. Karena itu, kuputuskan untuk kembali ke bangku kelas 6 sebagai gadis lugu menyebalkan. Kini lembaran seolang diulang. Pengendalian dan kemampuan sahabatku tak disadari memutarbalikkan masa kami mendekati kekacauan waktu. Tiap hari, akan kutunggu hal yang mendebarkan di luar akal. Bahkan tiap detik aku selalu berharap berada di situasi berbahaya. Kita mulai keseharian sekolah dipenuhi mimpi remaja ini! Picture Sourced : Pintrest Cover Edit by CanvaAll Rights Reserved