HARAPAN
  • Leituras 11
  • Votos 9
  • Capítulos 5
  • Leituras 11
  • Votos 9
  • Capítulos 5
Em andamento, Primeira publicação em out 13, 2020
{ FOLLOW DULU BARU BACA}


"Lo ngapain sih setiap hari ngirim surat kek gini". Ucap Ano kesal dengan menatap sinis ke arah Icha.
"Kurang kerjaan banget sih Lo, mana gak boleh di buka lagi, emangnya penting banget apa surat kek gini sampai sampai kita disuruh nyimpan nih surat". Lanjut Ano.

"Ya kalau menurut Icha surat itu penting". Ucap Icha dengan senyum manis nya.

" Iya itu menurut Lo, tapi menurut kita surat ini tuh gak ada artinya dan sebaiknya surat kayak gini itu ada di tempat sampah". Ucap Rendy dengan membuang surat yang di berikan Icha ke dalam tempat sampah.

" Terserah kalian kalau gak percaya itu hak kalian, tapi yang perlu kalian ingat kalau Icha nanti gak kesini atau gak ngirim surat lebih dari seminggu ke kalian, kemungkinan besar Icha lelah dan memilih untuk pergi karena toh kalau Icha lama berjuang tapi gak kalian hargai itu sama aja Icha hidup tapi jantung Icha gak berfungsi lagi". Ucap Icha.
" Yaudah ya kalau gitu Icha pamit. Assalamualaikum. Gak di jawab berdosa". Lanjut Icha dengan meninggalkan mereka yang masih terdiam dengan ucapan Icha tadi.




Apakah Icha akan menyerah setelah semua perjuangannya gak di hargai sama sekali?

Apa Icha gak akan berjuang lagi untuk mendapatkan apa yang ia inginkan?

Penasaran ya langsung baca aja.

Jangan lupa Follow akun author ya


[DI LARANG MENGCOPY ATAU MENJIPLAK KARENA DI LINDUNGI OLEH UUD].
Todos os Direitos Reservados
Inscreva-se para adicionar HARAPAN à sua biblioteca e receber atualizações
ou
Diretrizes de Conteúdo
Talvez você também goste
Talvez você também goste
Slide 1 of 10
DAILY ARA (21+) cover
Sang Juragan (Gibran Danuarta) 21+ cover
Love's Dark Side![BL] cover
𝐒𝐞𝐥𝐟𝐢𝐬𝐡 𝐕𝐢𝐥𝐥𝐚𝐢𝐧 [𝐁𝐋] END cover
Haechan harem🔞 cover
Gairah Liar Lauren cover
Putri Keluarga Danieswara cover
Cute Brother (Kenzio)  cover
Linting Geminting cover
Free My Soul cover

DAILY ARA (21+)

13 capítulos Em andamento

𝗗𝗶𝗮𝗻𝗱𝗿𝗮 𝗞𝗮𝗹𝗮𝗿𝗮, atau yang akrab disapa 𝗔𝗿𝗮, tak pernah menyangka jika hari tersial dalam hidupnya datang saat ia sedang mengejar kenikmatan- bermodalkan jari jemarinya sendiri. Hiburan singkat di sela kesibukan itu justru menjadi boomerang api baginya. Ketahuan sedang bermasturbasi oleh sepupunya sendiri, 𝗬𝗮𝘀𝗮, menjadi awal dari rahasia yang tak bisa ditarik kembali. Dalam upaya menjaga aibnya tetap tersembunyi, Ara terjebak dalam permainan pria itu-permainan yang perlahan menenggelamkannya dalam konflik batin dan gairah terlarang yang tak seharusnya tumbuh di antara mereka.