Tahu tapi seakan tidak ada sesuatu, diam pada perasaan Perempuan itu merenung "aku harus berhenti menerka perasaanku sendiri, berharap pada rasa yang tak pasti, mempertanyakan apakah rasaku ini hanyalah ilusi? Yaa robbi tolonglah hambamu ini" Laki-laki itu berfikir "sudah cukup, aku harus berhenti, sekarang ini aku tak bisa mempertanggung jawabkan rasaku sendiri, sebelum ini terlalu jauh. Lantas, apa aku pantas untuk dinanti? Tunggu aku, aku akan beramunisi, tapi jika kamu bukan ditakdirkan untuku, insyaallah aku akan mengikhlaskan diri" Perempuan itu "kenapa dia? Kemarin hari-hari kita begitu indah, entah ada apa sekarang, apa aku telah tergantikan? Atau dia berusaha menghilang dan melupakan aku? Apa dia tak mau memperlihatkan perjuangannya? Aku ingin menangis, seharusnya dulu aku bersikap seakan tak ada sesuatu diantara kita, bahkan sekarang untuk menatap matanyapun aku takut terhanyut dari harapan yang kubuat" Laki laki itu "maaf, sementara aku harus menghilang, tak selamanya, hanya sementara" Author Cerita ini setengah fiksi juga hal yang author alami ataupun orang lainAll Rights Reserved
1 part