ada seorang sahabat yang dari dulu sahabatan dari SMP iya adalah
Ajrina berliani, gisel aoura, putri sakeliling, Ayu ,Muthia fakhrudin,Sri antika, Hanna novani,Hany pratiwi
Zahra nur setyaningrum, Shinta, Suci tamara, Salsabila maharani
ajrina, gisel,putri, dan ayu , mereka telah duduk di bangku kuliah di universitas Gunadarma Jakarta sedang kan
Muthia,sri,dan hany itu telah duduk di bangku SMK Kls 12 dan kalo hanna pun juga sama duduk di kelas 12 SMA
zahra,salsa itu SMA Kls 10 sedangkan Shinta itu SMK kls 10 lalu suci SMK pesantren Kls 10
Baru beberapa kali bertemu, dua manusia berbeda jenis kelamin itu memilih untuk melangsungkan pernikahan.
Mereka menikah bukan karena cinta. Mereka juga bukan menikah kontrak seperti yang dilakukan tokoh fiktif di dalam drama atau novel. Mereka menikah atas kemauan sendiri.
Menikah, hidup satu atap, tapi mereka fokus pada diri masing-masing. Terlalu aneh menyebut hubungan mereka sebagai pernikahan, tapi nyatanya mereka menikah sah secara hukum dan agama.
Karena perkenalan yang terlalu singkat, membuat mereka menyadari betapa berbedanya kepribadian satu sama lain. Ada saja hal-hal kecil yang mereka perdebatkan.
Bisakah mereka hidup bersama meski tanpa cinta? Atau justru cinta akan datang seiring kebersamaan mereka?