<BELUM DI REVISI> Jingga pikir, memiliki saudara kembar adalah hal yang menyenangkan. Ia pikir keduanya akan akrab dan saling menyayangi. Namun ternyata Jingga salah, Senja justru membencinya. Senja benci segala hal tentang Jingga, sampai pada akhirnya Jingga harus selalu berusaha meluluhkan hati sang adik. Namun sejauh apapun ia berusaha, tembok yang dibangun Senja semakin tebal dan tinggi. Akankah Jingga menyerah? atau Senja yang akan mulai luluh?