[Sebagian chapter di private, follow sebelum membaca]
Cover by pinterst
"Saya memanggil kamu kesini untuk membantu saya mengawasi mereka menjalankan hukuman dan mengawasi kegiatan mereka selama di sekolah." Seperti tertimpa batu besar mendengar pernyataan yang baru saja keluar dari bibir merah Bu Ningsih. Untung saja bola matanya tidak jadi lompat keluar, karena Bu Ningsih kembali berkata sesuatu yang membuatnya sedikit lega.
Namun apa daya, saat pria dingin dan arogan itu membuka mulut dengan seenaknya ia memotong ucapan gadis cantik ini.
Dia, Bara Genandra. Pria yang selalu memasang wajah datarnya dalam segala suasana, sering kali lawan bicaranya emosi saat berhadapan dengannya karena merasa tercueki. Wajah datar dan sorot mata tajam, serta kalimat ketus yang terjun dari bibirnya membuatnya disegani. Orang-orang mengira bahwa pria itu sombong dan arogan. Namun, sisi lain pria ini sosok yang ramah, tak banyak orang yang bisa merasakannya.
Cinta. Baginya, tak akan pernah dan tak akan bisa menanam kata itu dalam kamus kehidupannya. Bara benci dengan cinta, ia pria korban cinta dalam keluarganya membuatnya tidak percaya dengan kata itu.
Namun, apa jadinya ketika seorang gadis datang ke kehidupannya dan menghancurkan semua pendiriannya akan cinta. Dan untuk pertama kalinya seorang Bara Genandra bertekuk lutut dihadapan seorang gadis yang bisa dikatakan sempurna menurutnya. Untuk yang pertama kalinya juga, ia menurunkan ego, gengsi dan harga dirinya hanya untuk gadis itu. Karena benci dan cinta itu beda tipis.
Athena Arabella, gadis cantik dan pintar, dengan tampilan yang selalu modis dan fashionable berhasil menarik perhatian seorang Bara Genandra yang banyak diidam-idamkan oleh kaum hawa. Menurutnya, Bara Genandra sudah sah ia memberikan tag label musuh pada pria itu, sikap dan tingkah laku buruknya selalu berhasil membuatnya murka hingga merugikan dirinya juga.
Akankah takdir dapat mempersatukan kedua orang yang bertolak belakang ini?
Kaesar Morvayn Leonard, pemuda yang dikenal sebagai pemimpin geng Morvaylus, hidup dalam kekacauan dan pemberontakan. Namun, hidupnya berubah ketika ibunya mengungkap rahasia tentang ayah kandung yang selama ini tidak pernah ia kenal.
"Ibu akan menikah lagi. Keluarga calon suami Ibu... mereka tidak menerima masa lalu Ibu yang memiliki anak," ucap Marcia dengan suara serak.
"Kae, kamu harus menemui ayahmu. Kamu tidak bisa tinggal di sini lagi."
Terpaksa meninggalkan rumah, Kae memulai perjalanan untuk menghadapi masa lalu dan mencari jawaban, sambil melawan kemarahan dan rasa hampa yang membelenggunya.