Story cover for Cubit aku, Pak! by singgih_abinaya
Cubit aku, Pak!
  • WpView
    Reads 107
  • WpVote
    Votes 20
  • WpPart
    Parts 3
  • WpView
    Reads 107
  • WpVote
    Votes 20
  • WpPart
    Parts 3
Ongoing, First published Oct 16, 2020
Benarkah menjadi guru adalah takdir?
Sengaja terjun dan terseret arus itu dua hal yang berbeda. Ada yang bilang, menjadi guru adalah panggilan jiwa. Ada pula yang tetap mengajar padahal terpaksa. Sungguh, mengajar bukan hanya perkara menulis di papan atau menyuruh siswa mengerjakan soal latihan. Menjadi seorang guru harusnya lebih dari itu. Ingatlah niat awal. Ingatlah tujuan hidup. Maka akan kau temukan alasan, kenapa kamu ada di garis ini.
All Rights Reserved
Sign up to add Cubit aku, Pak! to your library and receive updates
or
#170inspirasi
Content Guidelines
You may also like
Tutorial Berpikir Benar untuk Pemula by Irwansight
51 parts Complete
Saat ada tsunami, kita nyari objek paling kuat untuk dipegangi. Karena kita berharap dengan memegangnya, kita bisa selamat. Saat berlayar di laut, melihat mercusuar adalah hal yang istimewa, karena dia penunjuk arah dan memberi isyarat bahwa kita sudah dekat dengan dermaga. Begitupun dalam berargumen, boleh saja kita ini awam, boleh saja kita ini bukan ahlinya, tapi kita wajib memegang referensi yang memiliki bukti valid terkait hal yang sedang dibahas, karena kita berharap adanya rasa aman setelah mengetahuinya. Kita juga bisa berargumen menggunakan referensi tersebut dengan baik tanpa emosi. Kenapa banyak orang yang tersasar di gurun lalu meninggal? Ya memang mereka kehausan dan kelaparan. Lalu apa alasan lainnya? Karena saat di gurun, mereka berpatokan pada gunung pasir tertinggi yang mereka lihat, kemudian mereka mencoba untuk menaikinya dengan harapan pandangan mereka jauh lebih luas dari sebelumnya. Tapi mereka tidak sadar bahwa sebelum sampai ke gunung pasir tertinggi itu, angin kencang telah menghembuskan pasirnya dan gunung yang dimaksudkan sudah tidak ada lagi, berpindah posisi ke tempat lain. Saat ia menuju ke gunung itu, angin berhembus kencang lagi, begitu seterusnya. Orang yang tidak bersumber pada referensi valid, ia seperti orang yang ada di gurun itu. Bedanya, orang di gurun mati fisiknya. Kalau dia, mati akalnya. Itulah gambaran yang bisa gw tulis untuk mengawali kata pengantar buku ini. Tanpa sumber referensi yang valid, kita akan terhembus kemanapun angin keributan itu berarah. Buku ini pastinya banyak kekurangan, karena ditulis oleh pemula. Karenanya, segala kritik dan saran yang membangun akan selalu ditunggu agar terpeliharanya ilmu pengetahuan yang bersih dan dapat diwariskan sebaik mungkin kepada generasi penerus bangsa (yang ga ada aplikasi tiktok di hapenya). Oh ya, gaya bahasa yang digunakan pada tiap bab akan berbeda, tergantung mood yang menyertai penulisnya.
You may also like
Slide 1 of 10
"Ibarat Pertanyaan Yang Tak Terjawab" cover
PERJUANGAN DOA[END] cover
Number One (completed) cover
Jodoh Pilihan cover
Perihal Mengikhlaskanmu [TAMAT] cover
Mencari Kebenaran Cinta  cover
Bitch Daughter (Putri Kupu-kupu Malam) SELESAI✓ cover
Pindah cover
Perjalanan Kisah Cinta Afia cover
Tutorial Berpikir Benar untuk Pemula cover

"Ibarat Pertanyaan Yang Tak Terjawab"

45 parts Complete

Yang terjadi dalam hidup, akan selalu ada tanya. Semua tergantung dirimu, kau mau berdiam diri dan tetap membiarkannya menjadi tanda tanya atau maju untuk menemukan jawabannya.