"Le, nduk, setiap orang punya pemahaman sendiri tentang kebahagiaan. Ingat judul bukunya Ibu Kartini nggak? Seperti roda kehidupan kan? Kadang di atas, kadang di bawah. Tapi bapak harap, anak-anak bapak bisa selalu bahagia dengan cara kalian sendiri nantinya. Walau keadaan memaksa kalian buat menyerah, kalian harus bangkit secepatnya. Terus, jangan lupa untuk minta pertolongan ke Allah SWT. Intinya, kalian harus bahagia dengan bersyukur di setiap keadaan. Kalian paham, kan?"
~Bapak Salman.
"Nggak semua orang bisa ngerasain bahagia kita dan nggak semua orang suka dengan kebahagiaan kita. Begitupun sedihnya. Jadi untuk anak mama semuanya, mama pesan untuk jangan mudah tersanjung dengan pujian. Kita nggak tahu isi hati manusia, mungkin mereka memang tulus ke kita, tapi bisa juga sebaliknya kan? Kalau mau menunjukkan perasaan kalian, tunjukkin sekadarnya saja."
~Mama Sandra.
"Mas nggak mau menuntut kalian sesuatu, mas cuma mau ngingetin, jangan sampai lupa buat jalanin kewajiban kalian, apapun itu. Jangan jadi beban mama, bandel boleh, tapi jangan berlebihan. Kalau ada apa-apa bilang ke saudaranya, jangan di pendam sendiri, kalian bukan Avengers, nggak usah sok kuat. Baim dengerin nggak?"
~Mas Sulung.
"Hidup itu santai aja. Karena hidup cuma sekali, jadi manfaatin baik-baik kesempatan itu. Maksud santai di sini bukan untuk jadi orang yang seenaknya, tapi jalani apa yang ada dengan tulus."
~Mbak Jasmin.
"Kita belajar dewasa dari setiap peristiwa dan kalau kita udah nggak tahan dengan masalahnya, saat itulah kita perlu istirahat. Jangan dipaksa kuat, karena sesuatu yang dipaksain itu nggak akan berakhir baik."
~Rosella.
"Bacot, gue bukan orang bijak. Skip."
~Baim alias Play boy tingkat nasional.
"Kesehatan mental itu penting. Meskipun gue bukan ahlinya, seenggaknya gue tau dampak orang depresi itu kemana. Bahagia itu sederhana, tapi jangan sampai hancurin kebahagiaan orang lain demi kebahagiaan kalian sendiri. Itu namanya pencuri."
~Sandi, anak bontot.
@ayanaa_rAll Rights Reserved