Petir yang ada di langit menyambar seorang kasim yang tinggal di Istana seorang Putri hingga tewas, layaknya karma yang diterima oleh kasim itu. Dalam suatu musibah, secara tidak sengaja ditemukan bahwa peristiwa meninggalnya seorang warga sipil biasa itu berkaitan dengan naik turunnya keadaan Dinasti Tang yang Agung ini. Sebuah mimpi yang menyebabkan kematian seorang putri yang paling dicintai di Dinasti Tang yang Agung ini ... Mengapa lukisan tangan mendiang Kaisar sebelumnya yang dilukis pada sepuluh tahun yang lalu dapat memprediksikan semua hal ini dengan begitu kejamnya? Dalam menghadapi serangkaian pembunuhan yang terus-menerus terjadi di Istana maupun di luar Istana, Kasim Huang Zixia yang berencana pergi ke Shu untuk melakukan penyelidikan menyeluruh atas ketidakadilan yang dialami oleh keluarganya, terpaksa menerima perintah untuk menyelesaikan semua kasus pembunuhan itu, dan kembali Huang Zixia terjebak dalam urusan rahasia yang ada di dalam Istana. Kali ini seolah-olah semua kasus itu akan dapat dengan mudah diselesaikan oleh Huang Zixia, tetapi dalam sekejap samasekali tidak ada petunjuk. Pada titik kritis seperti ini, cinta pertama Huang Zixia yang telah lama menghilang, berulangkali muncul kembali secara misterius. Ketidakpercayaan dan ketidaksabaran Huang Zixia menyebabkan kasus yang ditangani oleh Huang Zixia ini menjadi semakin rumit, dan Huang Zixia yang sudah merasa lelah dan tertekan kembali terjatuh ke dalam jurang keputusasaan ... Panas dan dingin yang menyengat, darah dan kematian, takdir dan kehendak Langit yang tidak dapat diketahui, dicurahkan kepada mereka tanpa samasekali menimbulkan adanya insiden atau kecelakaan. Kali ini, apakah Huang Zixia akan berhasil menyelesaikan kasusnya dan kembali ke Shu? Dan apakah takdir akan mengampuni mereka yang bergumul dengan cinta dan kebencian? (Catatan: Burung Luan merupakan burung dalam mitos yang memiliki hubungan dengan Phoenix.)
67 parts