Behavior of Joy
  • Reads 542
  • Votes 66
  • Parts 3
  • Reads 542
  • Votes 66
  • Parts 3
Ongoing, First published Oct 18, 2020
Mature
❝ Hidup merupakan sebuah pilihan, 𝗕𝗲𝗿𝘁𝗮𝗵𝗮𝗻 dengan 𝗸𝗲𝗻𝘆𝗮𝘁𝗮𝗮𝗻 atau 𝗺𝗲𝗻𝗶𝗻𝗴𝗴𝗮𝗹𝗸𝗮𝗻 dengan membawa sebuah 𝗽𝗲𝗻𝘆𝗲𝘀𝗮𝗹𝗮𝗻?

Karena hidup tidak selalu tentang apa yang kau anggap benar akan membawamu ke sebuah harapan yang dinamakan 𝗸𝗲𝗯𝗮𝗵𝗮𝗴𝗶𝗮𝗮𝗻❞

© afriya cimuet
🖊  01 Januari 2022
All Rights Reserved
Sign up to add Behavior of Joy to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
𝐒oerabaja, 1730 cover
Selena (Wanita Panggilan) cover
Kesayangan Bunda cover
The Best Of Miracle cover
Dosa Ku cover
antagonis wife [PO] cover
BABY CHANIE cover
Ziel Alexander Dominic [PDF]✔️ cover
He Fell First and She Never Fell? cover
After Graduation cover

𝐒oerabaja, 1730

39 parts Ongoing

"Berlarilah sejauh mungkin Dhiajeng, karena jika aku menangkapmu, salah satu kakimu akan hilang untuk selamanya." *** Dhiajeng Pratistha, seorang siswi yang dipaksa mencintai sejarah tiba-tiba terlempar pada abad ke-17, di mana masa kolonialisme sedang membangun kejayaannya. Bagaikan jatuh tertimpa tangga, sosok yang berkuasa adalah Matthias von Herhardt, karakter novel dark romance yang baru saja dia tamatkan diperjalanan menuju Surabaya. Ini bukan hanya berkisah tentang Dhiajeng saja, melainkan sosok Gubernur-Jenderal yang hidup monoton. Kehidupan serba mewah, memiliki kekuasaan tertinggi, dan sempurna. Terbiasa mendapatkan apapun yang dia inginkan, Matthias merasa buruk ketika gadis pribumi yang derajatnya rendah tidak menghormatinya dengan baik. Segala cara pun Matthias lakukan untuk membuat Dhiajeng bersujud, menangis, sampai memohon. Langit biru di bumi hijau menjadi saksi bagaimana jungkir balik Dhiajeng yang berusaha melarikan diri dan begitu pula berubahnya dunia Matthias saat merasakan sesuatu yang mereka sebut cinta. "Bagaimana? Puas bermain kejar-kejaran denganku?" ejek Matthias tersenyum angkuh. *** Peringatan : romansa gelap, dewasa, mengandung adegan yang tidak patut dicontoh! Cry, or Better Yet, Beg. © Van Ji & Solche.