Widuri, Teresha, dan Bianca bersahabat sejak pertama kali merasa terhubung dan merasa bisa mengandalkan satu sama lain.
Dengan latar keluarga yang berbeda, ketiganya mampu melengkapi satu sama lain.
Widuri, seorang gadis sederhana yang berasal dari keluarga sederhana namun patriarki, yang hanya memiliki cita-cita sederhana; menjadi manusia terpandang, hal yang selalu disepelekan keluarganya, namun Ia coba gapai.
Teresha, segalanya tampak sempurna dari luar, keluarga yang lebih dari bercukupan, otak cerdas, wajah cantik, namun terlahir di keluarga kompetitif yang memandang segala sesuatu sebagai saingan, sampai pada puncak Ia lelah mengikuti tradisi keluarganya, dan perlahan menjadi pemberontak agar mendapat pengakuan dan perhatian, terutama dari sang Ibu.
Bianca, sadar akan kecantikan dan popularitasnya tidak membuatnya menjadi pribadi yang angkuh, namun sebaliknya sikap beberapa orang yang tidak menyukai Bianca malah mencari celah kesalahan Bianca, terlebih ketika mereka mengungkit Ibu Bianca yang menjadi istri kedua seorang pejabat.
Mempunyai kekurangan satu sama lain membuat mereka sadar, melengkapi adalah cara mereka bertaut.
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?"
Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi.
Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berjuang sendiri melahirkan anaknya tanpa suami. Menjadi ibu tunggal bukanlah hal mudah, apalagi lambat laun sang anak selalu bertanya tentang keberadaan ayahnya.
"Mommy, Al selalu doa sebelum bobo. Diulang tahun Al yang ke 5 nanti, papa pulang terus bawain Al boneka dino."
Ibu muda itu hanya menangis, seraya memeluk anaknya. Lalu bagaimana jika ternyata sang ayah juga sebenarnya menginginkan Al.