"Bukan setahun. Bukan dua tahun. Bertahun-tahun gue gak pernah nyerah. Setidaknya, gue berharap Fahdan menyadari ada cewek yang sayang sama dia melebihi apapun. Tapi nyatanya, gue gak lebih dari seorang pengganggu di mata dia."
"Sadar! Lo berharga. Fahdan yang bodoh. Dia bakalan nyesel. Percaya sama gue!"
"Ndan, maaf. Gue udah berusaha. Tapi untuk kali ini, gue cape."
"Rin, maaf. Maaf kalau lagi-lagi, gue selalu nyakitin lo."
***
Airin Syakilla, gadis SMA kelas 11. Periang, ceria, pantang menyerah, serta selalu tersenyum. Memendam perasaan kepada seorang laki-laki bernama Fahdan Samudera, yang tak pernah sekalipun menoleh ke arahnya. Laki-laki yang sejak di bangku SMP ia sukai, ia kagumi, bahkan perasaannya berubah menjadi cinta yang besar. Segala hal tentang Fahdan sudah menjadi kebiasaan yang selalu ia senangi. Meski tak pernah bisa berbalas. Mengacuhkan semua laki-laki yang tulus kepadanya hanya demi Fahdan.
Namun apalah daya, ketika pada akhirnya Airin harus menyerah, melangkah mundur dari perasaan cintanya pada Fahdan. Apa yang terjadi kemudian? Apakah Fahdan akan luluh atau bahkan akan merelakan Airin pergi?
Cerita ini ditulis berdasarkan imajinasi penulis saja. Jadi mohon maaf apabila ada kesamaan nama, tokoh, latar, serta alur cerita.
"Anisa hari ini kamu cantik buangetttt, pakek u tripel t lagi." Rayu Alif kepada Anisa.
Anisa sama sekali tidak kebaperan atau ngeflay karena dia atau betul sifat sahabatnya, kalau ada maunya pasti memuji. Kebiasaan yang terhaqiqi.
"Dari dulu."ketus Nisa dengan raut muka datar alias biasa-biasa saja.
"Tapi sayang Tollloollll L nya tripel tripel." Kata Alif sambil menekan kata Tollol pada kalimatnya.
"Loe tu yang begog, kalau gue gak tolol mana mau gue sahabatan sama Alien nyasar kaya loe." Jawab Nisa sambil menjitak kepala Alif saat kata Begog. Mereka memang sahabat yang konyol dan aneh.
"Sialan loe." Melihat makanannya dan makanan Reza sudah habis, Alif berdiri untuk kembali.
"Za ayo cabut, mbak min nanti yang bayar makanan Alif sama Reza Anisa ya. Soalnya dia baru ulang tahun." Setelah berbicara panjang lebar kali tinggi ditambah volume eh maksudnya setelah berbicara Alif langsung pergi sambil menjulurkan lidahnya ke arah Anisa.
"oke." Jawab mbak Mina
Uhuk-uhuk
Mendengar kata-kata yang dilontarkan Alif, Anisa langsung kesedak saat minum.
"Ati-ati dong kalo minum."
"Alien, awas aja loe ya." Teriak Anisa kencang.
Dia baru sadar kalau jadi sorotan mata para pengunjung lainnya. Tapi dia tetap tidak peduli.
"Emangnya loe ulang tahun Nis? Bukannya masih lama ya?" Tanya Nafisya dengan nada polos.
"Ya Allah kenapa engkau beri aku teman sepintar ini?" Mendengar dumelan Anisa, Nafisya hanya tersenyum kecil.
"Alif itu lagi ngerjain gue." Dumel Anisa sambil berdiri merogoh sakunya.
"Berapa mbak?." Tanya gadis itu kepada mbak Mina.
"Sekalian sama Alif Reza kan?" Tanya mbak Mina.
"Iya."
Baca selengkapnya:")