"GUE SUMPAHIN LO SUKA SAMA GUE!"
"Mimpi."
__________________________________
Angkasa cuek, Starla hiperaktif.
Angkasa tenang, Starla heboh.
Angkasa realistis, Starla dramatis.
Angkasa benci direpotkan, Starla hobi merepotkan.
Bagi Angkasa, hidupnya sudah cukup tentram ... sebelum kesialan berwujud perempuan dengan suara yang nyaring datang dalam kehidupannya. Membawa hal-hal merepotkan yang paling Angkasa hindari.
Mereka berdua sangat bertolak belakang, bagaikan langit dan bumi.
Namun, mereka punya satu kesamaan, yaitu sama-sama memiliki rahasia yang tertutup rapat. Bersikap seolah mereka adalah manusia yang selalu bahagia.
Hanya dalam hitungan hari, sosok Angkasa yang sebelumnya dicap 'menyebalkan' oleh Starla, langsung berubah menjadi 'pacar idaman' yang didambakan gadis itu.
Masalahnya, apa Starla bisa meruntuhkan tembok kokoh di hati Angkasa?
"HAI, ANGKASAAA!"
"Bisa diem?"
"Bisa. Tapi gamau."
"Angkasa, rayap itu nyamuk, kan?"
"Bodoh!"
"Angkasa, jangan galak-galak. Nanti bucin sama gue baru tau rasa!"
"Jangan kebanyakan halu."
"Angkasa! Udah suka sama gue, ya?"
"Iya."
"SERI--"
"Di mimpi lo."
Highest Rank:
#3 in Crazy girl (09/05/21)
#3 in Angkasa (13/05/21)
#5 in SMA (13/06/21)
#1 in Starla (13/06/21)
#2 in Coolboy (13/06/21)
#4 in Dingin (13/06/21)
#3 in Remaja (16/06/21)
#6 in Roman (17/06/21)
#3 in Populer (20/06/21)
#1 in Angkasa (02/08/21)
#3 in Sibling (23/09/21)
#1 in Persahabatan (14/10/21)
#2 in Fiksi remaja (15/12/21)
#1 in Sweet (20/01/22)
#2 in Friendzone (08/03/22)
#3 in Teenfiction (28/04/22)
#2 in Perjuangan (09/02/23)
__________________________________
❤️ Jangan lupa tambah ke library.
⚠️ Diharapkan follow sebelum membaca.
⚠️Jangan SIDER, gak baik.
TENGKYUUUUUU AND SEE YOU!
"Anjirt anak siapa ini?!"
Sejak dulu Anangga Elang Perkasa selalu membenci anak-anak, karena menurutnya anak kecil adalah makhluk paling mengganggu. Mereka cerewet, berisik, suka ngompol, suka eek sembarangan, bahkan tak segan menghancurkan barang-barang.
Naasnya suatu hari remaja delapan belas tahun itu justru menemukan bayi berumur dua tahun di pinggir jalan. Ia membenci anak kecil, tapi bukan berarti tak punya rasa iba untuk membawa anak malang itu bersamanya.
Mungkin semua ini adalah karma sebab setelah anak itu ada, hidup Elang menjadi berbeda.
Sangat berbeda.
Lantas apa yang akan dilakukannya?
N: cerita ini ditulis dengan absurd dan membengekkan. Meski demikian, bukan berarti saya membiarkan oknum-oknum titisan dajjal memplagiat tulisan saya. Sekian terima Elang.
Cover: painterest