Masalalu yang biru dan terus menghantui. Melahirkan sosok anak laki-laki baru yang tak tahu mengasihi, tanpa empati yang hanya merasa kosong sepanjang hari. Yang dengan lihai melukis di kanvas manusia. Tanpa hati. Lalu bagaimana dengan kata cinta? apakah itu benar ia rasakan atau obsesi semata? harus siapa yang ia pilih diantaranya? perempuan yang dari dulu mencintainya dengan tulus atau perempuan yang membawa nuansa nostalgia terhadap ibunya?. Kepada siapakah monster dalam dirinya akan terlelap dalam pelukan sang pemilik hati?.