I Change My Life: The Red Poppy
  • Reads 275,387
  • Votes 4,882
  • Parts 9
  • Reads 275,387
  • Votes 4,882
  • Parts 9
Complete, First published Oct 21, 2020
[PINDAH KE DREAME SUDAH FULL REVISI]

Hukuman mati telah di jatuhkan padaku, padahal semua itu bukanlah perbuatan ku.

Orang-orang yang ku harapkan tidak membantuku maupun membela ku, bahkan tunangan yang ku cintai membuangku begitu saja dan berhubungan dengan wanita lain.

Aku tertawa miris menjelang detik-detik kematian ku, melihat semua orang yang tidak peduli dengan ku.

"Jika aku memiliki kesempatan, maka aku akan mengubah semua hidupku."

Kalimat terakhir yang ku percaya tidak akan terkabul.

Setelah itu ku pikir aku benar-benar mati, tetapi aku bertemu seseorang entah dimana itu, dan ia menawarkan ku kekuatan nya untuk kembali ke masa lalu.

Aku menerima nya, dan kupikir itu hanyalah ilusi tetapi.

Aku benar-benar kembali.

Dan saat itu aku bertekad untuk mengubah semua hidupku, bukan lagi menjadi eloise si gadis bangsawan, aku akan menjadi eloise yang baru.

Keinginan ku hanyalah bertahan hidup dan meninggalkan semua hal yang berkaitan pada masa itu.

Tetapi semuanya berbeda dari yang ku bayangkan...


-
-
-
-
[Ada banyak kekurangan di buku ini, dari segi kata, tanda baca, dan lain sebagai nya]

- Start: 10 November 2020
- End: 1April 2021

Story and Illustration By. Mazaya Nuelsy

More Art/Illustration on My IG: @mazaya.nuelsy

PLEASE DO NOT REPOST MY STORY!!
All Rights Reserved
Sign up to add I Change My Life: The Red Poppy to your library and receive updates
or
#279kekaisaran
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Wendigo cover
The Lost Princess (Princess series #1) (TAMAT) proses cetak cover
Moon Red cover
kyra and sistem cover
PEONY - Antagonist's Sex Slave cover
Short Story 21+  cover
Not Dynamic Life |END|  cover
Kita Ini Apa? cover
Figuran : Change Destiny of The Antagonist (Terbit)  cover
Cruel cover

Wendigo

22 parts Ongoing

Cover by pinterest Ahvi bukanlah garis keturunan sah dari keluarga Claudian. Maka dari itu, ia harus berjuang keras mendapatkan pengakuan dan secuil kasih sayang dari sang ayah. Namun pada akhirnya, hingga maut menjemput Ahvi, sedikitpun usapan pada rambutnya tak pernah ia rasakan. Seraya menikmati rasa nyeri di seluruh organ tubuhnya, Ahvi menyadari bahwa ia tak pernah benar-benar menikmati hidupnya. Menikmati apa yang telah diberikan tuhan padanya hanya untuk pengakuan dari sang kepala keluarga yang bahkan tak peduli jika ia hidup atau mati. Rasa getir menyerbu hatinya. Merasa sia-sia atas segala hal yang telah ia perjuangkan. Berharap akan ada secuil keajaiban yang membawanya pada masa-masa kebebasannya. Masa dimana ia memulai segala perjuangan kosong itu. Ahvi sungguh berharap.