Harusnya Nami yang jadi tokoh utama.
Ia pintar, bisa bernyanyi, berasal dari keluarga kaya yang memiliki yayasan sekolah Pramulia. Jadi, kurang apa lagi?
Jangankan menjadi tokoh sampingan, Nami hanyalah tokoh figuran yang keberadaannya sama sekali tidak diperhitungkan. Tiga tahun masa SMA dihabiskan Nami untuk menyaksikan adegan picisan dua tokoh utama. Ada Noah, si Ketua OSIS yang (katanya) seperti gunung es, dan Raline, adik kelas yang tidak bosan mengejar cinta Noah.
Nami ingin-ah, tidak, HARUS menjadi tokoh utama di novel romantis ini. Ia akan melakukan apa saja, termasuk membuat perjanjian dengan Noah, si Tokoh Utama.
*Juingong (주인공) : tokoh utama
Bukankah setiap orang memiliki tempat milik mereka sendiri?
Atau setidaknya memiliki tempat kembali?
Keyna tidak memiliki keduanya.
Dia adalah seorang pengecut yang tidak memiliki teman dan keluarganya tidak berfungsi dengan baik.
Dia sulit beradaptasi, sulit membuka diri, sulit mengandalkan orang lain, dan tidak mempercayai dirinya sendiri.
Dia hanya gadis lemah yang sulit melangkah maju.