𝙏𝙝𝙚 𝙒𝙤𝙧𝙡𝙙 𝘽𝙚𝙩𝙬𝙚𝙚𝙣 𝙐𝙨 | Seo Seongeun
  • Reads 3,527
  • Votes 317
  • Parts 8
  • Reads 3,527
  • Votes 317
  • Parts 8
Ongoing, First published Oct 22, 2020
Mature
Park Sang-hee selama ini sudah muak akan hidupnya. Tinggal sebatang kara, dia harus melakukan segala hal untuk menyambung hidupnya sekaligus bertahan dari kejaran para lintah darat yang menagih utang warisan dari Ayahnya.

Kehidupan Seo Seongeun sepenuhnya merupakan antitesis dari apa yang Park Sang-hee miliki. Kaya raya, ditakuti, dan ... brutal. Dalam sehari, ia lebih banyak menghabisi nyawa seseorang ketimbang bicara.

Suatu ketika, mereka dipertemukan oleh semesta yang rupa-rupanya telah terlebih dahulu melilit takdir mereka menggunakan benang merah dengan erat. Kalau sudah begini, bagaimana bisa terpisah?

The World Between Us © 2020. @venediction. All Rights Reserved.
All Rights Reserved
Sign up to add 𝙏𝙝𝙚 𝙒𝙤𝙧𝙡𝙙 𝘽𝙚𝙩𝙬𝙚𝙚𝙣 𝙐𝙨 | Seo Seongeun to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
Kesayangan Bunda cover
The Best Of Miracle cover
Selena (Wanita Panggilan) cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
BABY CHANIE cover
After Graduation cover
antagonis wife [PO] cover
He Fell First and She Never Fell? cover
Ziel Alexander Dominic [PDF]✔️ cover

Dosa Ku

76 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.