Ini bukan cerita pertama aku sebenarnya, tapi all the stories yang sebelum-sebelumnya, semua gak sesuai banget guys....
So, i decide to make the new one... Hopefully you enjoy this story guys.... ❤
.
.
Nama lengkapnya Kainos Nathanael Winandra, anak tunggal dari keluarga pengusaha Winandra yang terkenal sangat konglomerat di wilayah Asia Tenggara.
Diawali dengan bisnis keluarga yang di mulai melalui ayahnya, kini bisnis itu telah berkembang pesat dan tersebar di seluruh negara Asia Tenggara.
Terlahir sebagai satu-satunya ahli waris keluarga, membuat Kai selalu mendapatkan apa yang dia inginkan. Wajah? Tidak ada yang meragukan ketampanan nya, ia mewarisi semua itu dari kedua orang tuanya yang mana, ayah nya adalah seorang Blasteran Indo-Jerman.
"Kalo gitu perjalanan lo masih panjang buat bisa milikin Athilla sepenuhnya. Inti yang harus lo perjuangin di sini bukan selalu tentang Athilla, tapi juga bokap gue. Ada alasan kenapa Athilla nganggap gue pangerannya, karena raja buat Athilla adalah papa.
Dan lo, tadi lo bilang kalau lo rajanya Athilla kan? Berarti, lo haru berhadapan sama papa. Info buat lo, Athilla anak yang papa sayangi begitu juga sebaliknya, Athilla gak pernah nolak permintaan dan perintah papa. Jadi kalau suatu saat papa minta Athilla buat mutusin lo, gue gak jamin Athilla bisa nolak itu. Ingat baik-baik, Athilla mungkin udah berstatus pacar lo, but bahkan orang yang udah nikah pun masih bisa cerai iya kan?"
==========================
1. Terbuka untuk umum
2. Nerima kritik dan saran ('cause i'm still amateur:v)
3. I don't accept any plagiator:)
NOTE :
1. Update diusahakan setiap hari√
2. Jangan lupa vote
3. Wajib baca
4. Silahkan share
4. Ini happy ending kok:)
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens.
"Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira.
"Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya.
"Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes.
"Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas.
"Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue."
"Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut.
"Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh.
Cerita dengan konflik ringan