Waiting In The Darkness
  • Reads 12
  • Votes 2
  • Parts 1
  • Reads 12
  • Votes 2
  • Parts 1
Ongoing, First published Oct 23, 2020
Rintikan hujan turun membasahi alam semesta Dibawah pohong yang rindang terdengar suara tangisan anak gadis yang amat cantik menangis dikesunyian alam hanya ada suara angin bertiupan dan burung bertebangan, gaun yang lusuh dan mahkota yang kotor akibat percikan tanah tidak membuat wajah anak kecil itu terlihat jelek. Gadis itu terus menangis karena tersesat kedalam hutan akibat bermain dengan para maid. 

Tak lama kemudian terdengar  seseorang datang dari arah timur suara langkah kuda menggema sangat nyaring, seorang laki laki menghampiri gadis tersebut.
All Rights Reserved
Sign up to add Waiting In The Darkness to your library and receive updates
or
#333darkness
Content Guidelines
You may also like
She's In The Rain; Jung Eunha by nahira_almasyh
24 parts Ongoing
[ON GOING-STILL UPDATING!!] ⚠️DISCLAIMER⚠️Cerita ini berisi kisah Dark Romance, Bacalah dengan bijak, siapkan hati yang kuat dan jangan salahkan penulis jika setelah ini kamu termenung terlalu lama memandangi langit. •----• Hujan adalah satu-satunya tempat di mana seorang Jung Eunha bisa mengatakan dengan jujur tentang semua luka-lukanya. Air yang jatuh dari langit selalu berhasil menyembunyikan air matanya, dan suara gemuruhnya akan menenggelamkan jeritan hatinya. Tapi ironisnya, semakin ia bergantung pada hujan, semakin ia tenggelam dalam kesendirian. Di mata orang-orang, Eunha hanyalah seorang gadis pendiam biasa. Tapi bagi dirinya sendiri, ia merupakan 'alien' yang terdampar di tengah lautan manusia, berpura-pura menjadi bagian dari hiruk-pikuk dunia yang terasa begitu asing untuknya. Ia menjalani perannya sebagai 'alien' yang berusaha menyatu dengan mereka-tersenyum ketika mereka tersenyum, tertawa saat mereka tertawa, meskipun dalam hatinya ada kehampaan yang tak terlukiskan. Namun, seiring bertambahnya luka yang ia simpan, semakin dirinya kehilangan arah. Siapa sebenarnya dirinya? Untuk apa ia terus bertahan? Hingga suatu hari, seseorang yang tak terduga datang, seseorang yang tidak tertipu oleh hujan yang selama ini menjadi tamengnya. Akankah dia bisa membantu Eunha menemukan tempat di mana ia bisa tertawa dengan lega? Ataukah ia akan terus menjadi sosok yang hilang dalam hujan-terlihat, tapi tak pernah benar-benar ada? Inspired by : The Rosè - She's in The Rain
Pertemanan di balik Kutukan [On Going] by AYA_MNK
6 parts Ongoing
🥀Cerita ini 100% karangan dari saya sendiri jadi mohon di hargain, jika memang tidak suka maka tidak usah di baca dan jika suka jangan lupa beri vote dan komen yaksss!!! ⚠️ INGAT DI LARANG PLAGIAT, COPY PASTE, MENIRU, MENJIPLAK, ATAU SEJENIS NYA. DON'T! Saya mungkin tidak tahu tapi allah tahu. Rintik hujan perlahan jatuh dari langit kelabu, tetesannya menimpa tanah kering dan retak, menciptakan lingkaran-lingkaran kecil yang segera lenyap bersama debu. Namun tak lama, langit seolah tak sanggup lagi menahan kesedihannya. Hujan turun semakin deras, membasahi tubuh seorang gadis yang berdiri diam di tengah kehancuran. Luka menganga di hampir seluruh kulitnya, darah mengalir perlahan, menyatu dengan air hujan yang mengalir di tanah. Namun ia tetap tak bergerak. Pandangannya kosong, tatapan hampa tanpa harapan, seolah jiwanya telah pergi jauh meninggalkan raganya yang lelah. Di sekelilingnya, dunia yang dulu penuh kehidupan kini tinggal puing dan arang. Tanah yang dulu dihiasi hamparan rerumputan hijau telah terbakar hingga hitam dan tandus. Pohon-pohon yang dulunya menjulang kokoh kini rebah, patah, dan hangus, tak menyisakan satupun daun yang selamat. Segala yang dulu indah, kini lenyap tanpa jejak, tersapu oleh sesuatu yang lebih kejam dari waktu, kehancuran yang tak memberi ampun. "Aku menghancurkan semuanya ... Aku seorang monster!" bisiknya lirih, dan setetes air mata mulai mengalir keluar dari ujung matanya, tak bisa dibedakan apakah itu air hujan atau air penyesalan. "Aku menyakiti orang-orang, aku membunuh orang tak bersalah ... Aku benar-benar seorang monster!" Air matanya menetes, bercampur dengan darah dan hujan. Dan dari bibir pucatnya, hanya satu kalimat yang terus berulang kali dia ucapkan, seperti sebuah mantra penyesalan yang tak berujung. "Maaf ... maafkan aku ... maaf...." Dibuat : Sabtu/31/Mei/2025 Selesai : ??? Written by :AYA_MNK ©hak cipta dilindungi Allah SWT
You may also like
Slide 1 of 9
Wild Husband cover
Mistaken as the Duke Daughter's [𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓] cover
The Veil of the Elf Prince [ON GOING] cover
Tubuhku Milik Bosku [TAMAT] cover
The Unwritten Rule [21+] cover
My Regret ( Tamat ) cover
She's In The Rain; Jung Eunha cover
Pertemanan di balik Kutukan [On Going] cover
The Dreamkeeper's Forest  cover

Wild Husband

67 parts Complete

WARNING!21++ Berisikan konten dewasa dan pemerkosaan •If you don'tike it, you can skip it• •Contains scenes of violence and coercion• •This story belongs to the adult category• Go Yoonjung, gadis bertubuh mungil yang usia nya menginjak 22 tahun. Nasib nya berubah dalam sekejap ketika pria yang mengincar nya dari lima tahun silam mulai menjalankan rencana yang sudah ia susun sedari lamanya. Jeon Jungkook. Mendengar namanya saja masyarakat di negara besar ini sudah merasa segan tentunya, bagaimana tidak? Jeon sangat terkenal akan kekuasaan nya yang berada dimana-mana. Hartanya pun yang tidak bisa dibilang tidak cukup banyak, dengan kekuasaan dan harta yang ia miliki tentunya bisa membuatnya melakukan apapun yang ia mau dalam sekejap mata. Namanya yang sangat disegani dalam dunia perusahaan maupun dunia gelap. Sikapnya yang angkuh dan kejam membuat banyak orang segan padanya, mereka masih menyayangi nyawa mereka dan masih ingin hidup. Maka dari itulah tidak ada yang berani melawan Jeon Jungkook pria berusia 29 tahun itu. Jeon Company' adalah perusahaan nya yang memiliki puluhan cabang di negara ini, dan belasan cabang di negeri tetangga dan sekitar nya. Ini adalah harta turun temurun dari kakek moyang nya yang ia jalani sampai saat ini. •Ini adalah cerita pertama yang author publikasikan, jadi di beberapa chapter awal penulisan kata mungkin belum tersusun dengan baik•