Jaiden adalah seorang yang sangat membenci kegelapan akibat suatu trauma. Namun sebaliknya, Nafeesha adalah seorang gadis pecinta gelap, ia tidak bisa berada di bawah secercah cahaya sedikitpun. Suatu idapan terbalik menyatukan cemistri mereka. Jaiden pikir, Nafeesha periang, humble, dan selalu menjadi penyemangat hanya melakukan hal khusus itu padanya. Nyatanya tidak, karena sikap tersebut berlaku bagi semua orang. Kesalahan Jaiden ialah menanam benih cinta sendiri dalam hatinya. Apalah daya, Jaiden yang lembut dan sedikit polos ini terlalu banyak berharap. Kata 'Teman' seakan menjadi pembatas dalam usaha Jaiden untuk mendapatkan hati Nafeesha. Pada dasarnya Nafeesha sendiri sudah terpaku untuk mempertahankan status pertemanan mereka, hatinya bukan untuk Jaiden. Menurut Dylan sang tukang peramal, tidak tahu kalau nanti sore. Takdir bisa saja berubah jika ada usaha dan tidak ada kata mustahil selagi ada usaha. ❝Apa yang lebih sakit daripada mencintai sepihak, bahkan untuk bergandengan tanganpun susah.❞ -Jaidendra Putra Sadewa. 210101