Teori Tawa & Cara-cara Melucu Lainnya [TERBIT]
  • LECTURAS 11,235
  • Votos 1,456
  • Partes 3
  • LECTURAS 11,235
  • Votos 1,456
  • Partes 3
Concluida, Has publicado oct 29, 2020
Contenido adulto
[Diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama, tersedia di Gramedia, Gramedia Digital & toko buku lainnya. Kecuali Prolog, bab sisanya dihapus]

Kumala punya anggota keluarga yang semuanya lucu-lucu. Papanya adalah seorang pelawak senior. Mamanya seorang presenter radio & TV yang punya banyak penggemar. Adik laki-lakinya seorang YouTuber dengan jutaan subscriber. Dan adik bungsunya adalah pelawak muda pemecah rekor.

Pasti seru ya kalau punya anggota keluarga yang semuanya jago ngelawak?

Semua orang beranggapan begitu, tapi rupanya Kumala malah menderita. Alasannya karena Kuma adalah satu-satunya anggota keluarga yang nggak lucu! Meski sudah mencoba, Kuma selalu gagal bikin orang tertawa.

Masalah tambah runyam ketika Kuma diberi waktu 3 bulan untuk mempersiapkan diri untuk tampil di "Ketawa Ketiwi", acara lawak yang digagas keluarganya. Kalau dia gagal jadi lucu, Kuma terancam bakal bikin malu keluarga dan dirinya sendiri!

Hidup Kuma jadi berubah ketika bertemu Bo, seorang pemuda misterius yang tak bisa tertawa. Pertemuannya dengan Bo membuat Kuma tertantang: kalau dia bisa bikin Bo tertawa, berarti dia sudah berhasil menjadi pelawak paling lucu!

Maka dimulailah perjuangan Kuma untuk menjadi pelawak terlucu yang pernah ada!

Novel kesepuluh dari Kai Elian.
Genre: Drama, Slice of Life, New Adult
Todos los derechos reservados
Regístrate para añadir Teori Tawa & Cara-cara Melucu Lainnya [TERBIT] a tu biblioteca y recibir actualizaciones
or
Pautas de Contenido
Quizás también te guste
Quizás también te guste
Slide 1 of 10
730'Days ✔ end cover
euforia di utopia cover
SEJUTA RASA UNTUK CERITA cover
Mimpi  cover
My Dangerous Junior cover
Blue Orangeade cover
ALFA (SEGERA TERBIT) cover
Sajak dan Rima (Selesai) cover
SOLITAIRE ✔️ cover
Target Rasa cover

730'Days ✔ end

40 Partes Concluida

Satu tahun aku mencari arti tatapan curi pandang Faisal padaku. Di gerbang, koridor, kantin dan perpustakaan. Kita hanya berpapasan tanpa memberi sapaan. Sampai akhirnya, hari perkenalan itu terjadi. Kamu dan aku menjadi dekat tanpa terasa. Banyak momen yang membekas tanpa bisa aku lupakan. Maaf ya Sal, aku lancang menjatuhkan rasa. ©® Anastasya Efendi [2019]