"Eomma kenapa J nggak pernah ketemu appa?" Tanya gadis kecil berusia 5 tahun pada sang ibu
"Mianhe sayang, eomma nggak bisa jelasin sama kamu, kamu belum mengerti." Jelas sang ibu memeluk putri kecilnya
"Apa appa tak menyayayangi kita eomma?" Tanya gadis itu polos
Mendengar pertanyaan yang keluar dari putrinya, ibu muda itu tak bisa menahan tangisnya, ia hanya bisa memeluk putrinya dengan tangisan.
.
.
"J jangan nangis lagi ya, Tae nggak suka lihat J nangis." Ucap anak laki2 berusia 8 tahun itu menghapus air mata dipipi tembam gadis yang lebih muda darinya.
"J cuma pengen ketemu appa, teman2 J disekolah sering cerita soal appa mereka, tapi J nggak bisa." Jawab gadis kecil
"Jangan nangis lagi ya, nanti kita ke Rumah Tae ketemu appa, sama eomma dan eonni juga." Bujuknya pada gadis itu
> Jennie
> Taehyung
> Jisoo
> Naeun
> Ji Yong
> Sandara
> Siwon
> Yoona
> Irene
"Ify nggak pergi! Nggak!" Lirihnya, ia menangis kemudian terduduk di lantai. Gabriel yang masih berada di sana bersama lainnya mendekat pada Rio. Shilla, Sivia, dan Lia menyaksikan bagaimana dokter kembali mencoba namun tetap sama. Ketiga gadis itu menangis ketakutan dan saling berpelukan, biarpun Ify hanya orang baru dalam dunia persahabatan mereka tetapi mereka tetap menyayangi Ify.
Brandon-pemuda itu merasa gagal kembali, gagal untuk menjaga Ify dan mempertahankan senyum Ify. Brandon mengepalkan tangannya dengan kuat, lagi-lagi ia harus merasa ditinggalkan. Di sebelahnya ada Bani yang kini memandang kosong ke kamar rawat Ify, rumah sakit adalah tempat terburuk bagi Bani. Di sinilah ia pernah kehilangan seseorang dan lagi-lagi ia kehilangan gadis yang mengikrarkan dirinya sebagai sahabat Bani. Ia kehilangan Widdy dan Ify.