Story cover for Lost Of Word by SintaMrcla
Lost Of Word
  • WpView
    Reads 26
  • WpVote
    Votes 10
  • WpPart
    Parts 1
  • WpView
    Reads 26
  • WpVote
    Votes 10
  • WpPart
    Parts 1
Ongoing, First published Oct 31, 2020
Sahabat lalu saling jatuh cinta, mungkin sudah banyak orang yang merasakannya. Ketika harus berjuang sendiri dan memendam rasa dalam-dalam.

Cinta datang memang tak bisa ditebak, ada yang merasakan namun tak kunjung sadar dan ada yang sadar namun tak bisa merasakan.

Cerita kali ini tentang seorang lelaki yang mencintai sahabatnya sendiri, dimana ia harus selalu berbohong agar dapat terus bersama.

hanya mengatakan bahwa, terkadang kamu harus berbohong untuk membuatnya bertahan.
All Rights Reserved
Sign up to add Lost Of Word to your library and receive updates
or
#70reality
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Hopeless cover
Actually Boyfriend (TayNew) cover
One Last Time cover
4A cover
Antara  [End]  cover
Of 20❣️ Centimeters ✔️[End] cover
Sebelum Pagi cover
Unforgettable, every second of it cover
Over and over again, you(END)  cover
Still Ours [Hiatus] cover

Hopeless

31 parts Complete

[COMPLETED] "Whoever told you that life would be easy, I promise that person was lying to you." --Kondisi dimana tidak memiliki ekspetasi tentang hal-hal baik yang akan terjadi dan juga kesuksesan di masa mendatang. [Definition of Hopeless] Apakah ini tentang kisah cinta masa remajaku? Astaga, bahkan aku tidak yakin tentang cinta itu nyata. Yang aku tahu hanya luka dan luka. Itu saja. Tangisanku bukan tangisan patah hati, lagipula perasaanku sudah mati. Jiwaku diasuh oleh sepi, hingga teman terbaikku hanya rasa sendiri. Setidaknya aku punya mereka, orang yang mengajariku bahwa aku tidak sendirian. Meskipun ada kalanya aku menyerah dan pasrah. Apakah akhir ceritaku ini bahagia? Apakah aku akan terus berkawan dengan tangisan, hingga aku lupa cara untuk mencari kebahagiaan? Aku hanyalah satu dari ratusan orang yang sakit secara jiwa, aku bersahabat dengan sesuatu yang mereka sebut depresi. Hingga yang kukenali hanya keputusasaan pada masa depan diri sendiri.