"Kamu cantik. Lihat senyum kamu mirip kali sama Mama."
"Jangan dengerin kata-kata mereka."
Omong kosong! Ia muak mendengar itu semua. Bahkan muak dengan keluarganya yang selalu menggangap semua baik-baik saja. Mereka tak pernah paham dengan apa yang gadis itu rasa. Perasaan dikucilkan, hanya karena fisik yang beda. Mana mungkin mereka mengerti. Hanya dia yang merasakan itu. Hanya Kasih!
Dan bagaimana mungkin ia baik-baik saja, jika suara-suara itu makin hari makin bertambah berisik. Sangat menganggu! Kasih berpikir saat beranjak dewasa, maka pertanyaan sialan itu akan hilang. Ternyata remaja berkulit gelap tersebut salah. Mulut-mulut itu semakin berani. Lihatlah sekarang bukan hanya mencemooh, mereka bahkan berani menyakiti fisik.
Rasanya, ia ingin menghilang sejenak dari semesta. Ia lelah dengan kehidupan yang dijalani.
"Mengapa kamu berbeda?"
Dan untuk pertanyan sialan itu, bisakah Ia tak terusik lagi ketika mendengarnya?
Cover by @chammels
"Dia pacaran sama salah satu guru di sekolah kita. Dan sering main ke rumah guru itu, bahkan berteman baik sama anak gurunya. Adek lo," ungkap Antala.
Sergio diam sesaat.
"Ha? Gimana?"
"Dia pacar Pak Damian, bokap lo."
Poker Face boy VS Girl Bos
×××
Update setiap hariii!!