[Maaf kalau masih banyak salah dan kekurangan] "Lo itu pembunuh! Lo itu pembawa sial. Gara-gara lo ayah gue jadi meninggal!" bentak seorang perempuan kepada sang gadis yang masih menangis tersedu-sedu. "A-aku bukan pembunuh!" ucap sang gadis lirih. Gadis ini menatap seorang wanita paruh baya yang hanya melihat saat ia di bentak dan di pukul oleh wanita yang lebih tua dari gadis ini. "Saya sangt menyesal telah merawatmu sampai sebesar ini. Gadis tidak tau di untung! Kau membunuh suamiku." gadis ini hanya bisa menangis dengan kepala yang di tundukkan seorang ibu yang ia harapkan membela malah ikut mencaci makinya tanpa tau apa yang sebenarnya terjadi. "Maafkan aku, maafkan aku, jangan membenciku-" gadis ini ambruk tak sadarkan diri setelah mengatakan itu. Ia hanya berdoa kepada tuhan agar semua beban yang ia tanggung segera berhenti. Ia sudah tidak sanggup. "Tuhan, jika ini saatnya aku ikhlas. Sea sudah tidak sanggup merasakan beban ini tuhan, bawa aku bersama ayahku agar aku bisa merasakan sedikit kebahagiaan." batin gadis ini sebelum semuanya menggelap dan tak sadarkan diri. Pria yang sedari tadi menyaksikan drama ini langsung beranjak menolong gadis yang ia 'cintai' mungkin. Tanpa pikir panjang, pria ini menggendong gadis ini ala Brydalstile. Tanpa sadar ia ikut meneteskan airmatanya seolah ia juga merasakan apa yang gadisnya alami. "Aku mohon bertahan sebentar demi aku," ujarnya penuh harap. Penasaran nggak sama ceritanya? Kalau iya skuyy langsung baca aja. [plagiat jangan mendekat. Ceritaku jelek jangan di plagiatin yak]All Rights Reserved
1 part