Between Us

Tentang rumitnya sebuah perasaan.

..............................................................

"Karena gue gak mau lo kenapa-kenapa! Jangan terluka, jangan sakit, jangan sedih! Lo harus bisa menjalani hidup sebahagia mungkin, Na!" ujar Juna dengan nada tinggi kepada gadis kecil di depannya.

Gadis itu semakin terisak dalam tangisnya. Ia menatap Juna dengan tatapan nanar, "Lalu, bagaimana caranya bahagia, kak?"

..............................................................

"Jadi, kakak masih sayang sama kak Ina?" tanya Lena kepada pria yang sedang duduk di depannya. Pandangan pria itu tertuju pada derasnya hujan di luar sana.

"Ya, gak ada yang bisa menggantikan Ina," pria itu menjawab dengan mantap. Detik itu juga, Lena rasa, dunianya hancur seketika.

...............................................................

"Awalnya gue pikir, gak akan ada yang bisa menggantikan Ina, Jun. Tapi nyatanya, dia bisa. Dia satu-satunya gadis yang bisa menggantikan posisi Ina dalam hidup gue," ujar Rehan dengan nada rendah. Ia berusaha menahan sesak yang teramat sangat di dalam dada.

................................................................

"Sampai sekarang, aku tidak pernah tau apa yang aku rasakan untuk Juna, sulit untuk mengerti apa yang aku rasakan, aku suka senyumannya, tawanya, cara dia membuat aku tertawa dan nyaman, aku suka semuanya. Tapi, apa ini yang dinamakan cinta?" kata Ina sambil menundukkan kepalanya menghadap lantai.

.................................................................

Perasaan memang rumit, tapi kembali ke awal, semuanya sudah ditentukan oleh takdir. Manusia hanya bisa pasrah menerima apa yang Tuhan berikan kepada mereka.