Bunyi alarm mendadak menghentikan paksa tidur Sandra, membawanya pada aktivitas membosankan khas pekerja kantoran dengan delapan jam kerjanya. Tidak lupa rentetan pesan dari Karla yang akhir-akhir ini seringkali membicarakan pacar barunya yang dianggap begitu luar biasa, tentu saja menjadi bentuk kebosanan lainnya bagi Sandra. Namun pagi itu sedikit berbeda dari pagi-pagi sebelumnya. Ada sebuah pesan dari Martin⸺sosok yang telah menghilang selama enam bulan, entah kenapa menghubunginya lagi. Ia bertanya kabar dan mengajak Sandra untuk bertemu. Sekelebat kenangan lama kembali menyeruak di kepala Sandra, bagaimana dulu Martin begitu mencampakan dirinya, dan menghilang bagai ditelan bumi. Ia pergi tanpa ucapan selamat tinggal, tanpa konfirmasi, dan konklusi bagaimana nasib hubungan mereka yang sebenarnya dari awal memang sudah bias. Hal itu menciptakan pergolakkan dalam diri Sandra, haruskah ia menemui Martin atau justru memilih untuk mengabaikannya?