Assalamualaikum, Istriku!
  • Reads 10
  • Votes 1
  • Parts 2
  • Reads 10
  • Votes 1
  • Parts 2
Ongoing, First published Nov 04, 2020
"Jadi, kedatangan kami kesini adalah untuk melamar nak, Jelita. Insya allah, jika  lamarannya diterima, pernikahannya akan diadakan sebulan lagi."
Jelita melotot kaget. "WHAT THE F--"
"Jelita."
"M-maaf, Ayah."
-------------------------
Menikah? 
HELL NO! 
Itu adalah mimpi buruk bagi Jelita. Kebebasan adalah sahabat Jelita. Hidup tanpa dikekang itulah impiannya.  
Menikah bukan ide yang bagus untuk seorang Jelita yang notabene-nya tak mau repot. Mengurusi dirinya sendiri saja kadang suka absen. Apalagi orang lain?
Jelita tak tahu jadinya bagaimana jika ia benar-benar akan dinikahkan oleh Ayahnya. Ikhlas? Yah, itu harus. 
Namun , masalahnya itu, kenapa tiba-tiba?! 
Aron saja tak pernah bertemu dengan Jelita selain di kampus. Itupun jarang. Apa yang membuat calon suaminya itu yakin, bahwa Jelita pantas untuk disandingkan dengannya? Itulah pertanyaan Jelita dalam benaknya.  
.
.
.
.
.
.
Start: 4 November 2020
End:-
 
Plis, bagi siapapun, jangan jadi PLAGIATOR. 
Karya buatan sendiri lebih membuat diri kita puas daripada hasil plagiat oleh cerita penulis yang lain! 
Terima kasih, and
HAPPY READING!^^
All Rights Reserved
Sign up to add Assalamualaikum, Istriku! to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
MAHESA cover
ALGRAREZ || The Devil Husband cover
BAD LUCK [ for Luina ] || SELESAI cover
VANILA ANASTASIA  cover
MUARA KIBLAT cover
CHARMOLIPI [χαρμολύπη] || END✓ cover
Mr. Stewart and His bodyguard  cover
ERLAN PANDU WINATA cover
My Maid 21+ cover
Kilian [END] cover

MAHESA

47 parts Ongoing

Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira. "Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya. "Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes. "Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas. "Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue." "Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut. "Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh. Cerita dengan konflik ringan