Story cover for Ingat, Jangan Diulangi Lagi Ya! by beddgurll
Ingat, Jangan Diulangi Lagi Ya!
  • WpView
    Reads 29
  • WpVote
    Votes 9
  • WpPart
    Parts 2
  • WpView
    Reads 29
  • WpVote
    Votes 9
  • WpPart
    Parts 2
Ongoing, First published Nov 05, 2020
Ditengah-tengah candaan, permainan, ataupun kefokusan membaca para siswa dan siswi, mereka dikejutkan oleh bel sekolah yang berbunyi “ Upacara bendera segera dimulai, dimohon kepada para siswa siswi dan guru segera berkumpul di lapangan upacara”. Jam menunjukkan pukul tujuh, seluruh siswa dan siswi SMP Mondstadt meninggalkan kegiatannya lalu bergegas baris sesuai kelas masing-masing dan segera menuju ke lapangan upacara. Semuanya berbaris rapi dan tertib, namun ada satu anak yang tampaknya tidak bisa diam, yaitu Klee.

Ada apa dengan Klee? Apa yang ia lakukan? Yuk baca kelanjutan cerpenku yaa! Makasi semuaa ✨
All Rights Reserved
Sign up to add Ingat, Jangan Diulangi Lagi Ya! to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
12 Titik Balik (END) cover
KAPAN MOVE ON? cover
Basecamp Anak Petakilan cover
jung Ssaem VS Detektif Penggoda  cover
Lelaki yang Menyimpan Senja di Matanya cover
Baby Sweety MV✔ cover
DEATH CODE  cover
>Wrong Potion< cover
Bitter Memories√ cover
Dead Come To Us cover

12 Titik Balik (END)

41 parts Complete

(Sudah revisi) SMA Garuda Merah, sekolah megah penuh ambisi, kini menjadi kandang maut bagi dua belas jiwa muda. Dalam satu malam penuh misteri, gerbang terkunci, listrik padam, dan suara Kepala Sekolah menggemakan perintah mematikan: "Bertahanlah, atau hancur bersama waktu." Aneth, gadis tangguh namun rapuh, harus memimpin teman-temannya menari di ujung pisau. Persahabatan diuji, cinta dipertaruhkan, dan pengkhianatan berbisik di setiap sudut gelap lorong sekolah. Malam-malam panjang penuh teriakan dan isak tangis, membuat solidaritas pecah. Saat darah membasuh lantai sekolah, dan satu per satu nyawa direnggut, Aneth sadar: di permainan ini, tidak ada pahlawan - hanya korban dan pengkhianat. Di ujung segalanya, saat tubuh-tubuh yang dulu hangat kini membeku, Aneth berdiri sendiri, menggenggam bendera yang kini basah oleh darah. Dari balik jeruji tak kasat mata, ia menyadari: yang tersisa dari hidup bukan kemenangan, melainkan luka yang abadi.