29.02 | Unsolved case ✔
  • Reads 1,523
  • Votes 297
  • Parts 23
  • Reads 1,523
  • Votes 297
  • Parts 23
Complete, First published Nov 05, 2020
Kasus 29.02.92 sudah ditutup sejak 2004, pelaku sampai saat ini belum ditemukan, kasus itu datang lagi di 2016 secara perlahan tapi pasti, dan target utama nya adalah salah satu murid dari sekolah menengah atas di kota Utrecht, Belanda.

Bziiip...

Lihatlah..

Kau hampir mendengar semuanya...
Aku ada di sekitar mu...
Dan bersiaplah untuk balas dendamku...
             
            "Kuperingatkan, jangan ikut campur atau jangan mendekat sekalipun, berhati-hatilah!"

By @milkshakebliss
100% fiksi dan murni dari author
All Rights Reserved
Sign up to add 29.02 | Unsolved case ✔ to your library and receive updates
or
#623psycopath
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
[Kumpulan Flash Fiction] Sepotong Adegan: Hujan cover
Horizon [✔] cover
Malapetaka 1980 [END] cover
Arc En Ciel cover
Raised by a Murderer 「Diasuh Oleh Seorang PEMBUNUH」 cover
Kelas Akhir: Semester Satu cover
TFV Tetralogy [1] : Cerveau Bang (2012) cover
Doll [Tamat] (Dalam Tahap Revisi) cover
ghost contract ─ chen × xiao ✔ cover
under the moon cover

[Kumpulan Flash Fiction] Sepotong Adegan: Hujan

33 parts Complete

Ketika aku membuka mata, hal yang kuketahui hanyalah jatuh. Aku sedang jatuh. Aku jatuh bebas dari ketinggian yang tak terhingga. Aku tidak ingat apapun selain kenyataan bahwa aku sedang jatuh. Dimana asalku, siapa keluargaku, siapa namaku pun aku tak tahu. Sensasi jatuh ini membuat seisi pikiranku kosong. Terdiam aku menantikan saat tubuhku terkoyak menghantam cadas. Kehidupan singkatku memberiku pelajaran bahwa sesederhana inilah hidup, menuju mati. Tunggu dulu! Apa itu? Samar-samar kulihat warna-warni di sana, tempat dimana aku akan mati. Warnanya begitu indah. Makin lama, makin jelaslah akan apa yang kulihat. Itukah yang katanya surga? Oh, tidak. Warna itu lebih daripada indah. Warna-warni jiwa yang bernyawa. Beberapa detik sebelum tubuhku menghantam keras, aku melihat jutaan peristiwa yang seketika mengubah prinsipku akan kehidupan. Hidup itu sederhana, tapi tidak sesederhana itu kehidupan. Dengan sisa kesadaranku, kurasakan tubuhku pecah menghantam tanah. Akulah hujan.