Aku menatap sekitar dengan panik. Saat aku melihat pintu, aku pun berdiri namun aku terdorong lagi oleh fabian yang menahanku agar tetap duduk di sofa. Kulihat matanya berang seperti binatang buas yang hendak menyantap mangsa nya. Bisa kulihat dia mati-matian menahan nafsunya. "Vio..." bisik nya ditelingaku Aku merinding mendengarnya. Fabian: Aku menginginkanmu. Semuanya. Dirimu hanya untuk aku seorang Violet: Harusnya aku menjauhimu tapi hati ku tidak mau menuruti otakku Haloo! ini cerita kedua mimin jadi mohon maaf ya kalau ada salah-salah kata atau ada hal yang tidak tersampaikan dengan baik. Kalau suka mohon komentar nya jangan lupa di follow juga! Happy Reading! :)