Dua puluh tahun menikah dan dikaruniai empat orang anak yang mulai beranjak dewasa membuat Kirana bersyukur bisa bertahan sejauh ini mengingat ia pernah ingin menyerah di awal pernikahan. Ia bahagia dikelilingi orang-orang tercintanya, suaminya Seno, keempat anaknya Juna, si kembar Hanna dan Brianna, dan Bintang, serta adiknya Chandra. Rumahnya selalu berisik, keluarganya juga kompak.
Namun, Kirana tidak pernah tahu, badai di luar sana selalu mengintai rumah-rumah yang selalu berisik dengan tawa penghuninya. Awalnya hanya angin kencang, tetapi lama-lama menjadi angin topan.
Kirana tidak yakin, apakah pondasi rumahnya cukup kokoh untuk bertahan dari amukan badai, atau malah akan hancur berkeping-keping berserta orang-orang di dalamnya.
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua mengambil langkah untuk meninggalkan panti agar tidak dipisahkan satu-sama lain.
"Adek cepat pilih yang mana."
"Itu! Papi!