MATCHMAKER SERIES KAROS PUBLISHER
Seda Dactari adalah pria kaku yang hidup bersama perempuan yang dijodohkan orangtuanya bernama Odessa Fica. Nama mereka mungkin mirip, tapi tidak secara ketertarikan. Dalam rumah tangga yang tidak menarik itu, mereka berusaha aktif melakukan kegiatan seksual. Tujuannya hanya satu; anak. Namun, tidak ada satupun hasil yang terlihat selama tiga tahun berumah tangga.
Keduanya tidak menyalahkan satu sama lain, orangtua kedua belah pihak juga memilih bungkam karena merasa sudah menyatukan keduanya. Yang tidak sabar adalah Odessa. Dia meminta saran salah satu teman, dan diberi satu kesimpulan gila.
"Lo harus bahagia dulu, deh, kayaknya, bok! Jangan stres! Gimana mau jadi kalo pas proses bikinnya aja nggak dinikmatin."
Begitu kesimpulannya. Sayang, Odessa tak tahu bagaimana caranya bisa bahagia supaya bisa menikmati malam berdua dengan suaminya yang kaku, Seda.
Saat tak sengaja melihat teman kantornya senyum-senyum sendiri tak jelas di depan ponsel. Odessa ingin tahu. Hingga nama satu aplikasi pencari jodoh terlintas dalam kepalanya untuk mendapatkan 'kebahagiaan itu'.
Madam Rose, begitu nama aplikasinya. Dan Odessa tertarik untuk mencoba peruntungan main-mainnya.
Di MadamRose itulah Odessa menemukan ciri-ciri paling 'dekat' dan menurut instingnya sangat cocok untuk membuatnya lebih rileks.
Setiap jam kantor, notifikasi dari aplikasi tersebut masuk. Aneh. Tapi pasangannya di aplikasi itu memang selalu lebih aktif pada jam kerja. Lama-lama, karena nyaman bertukar pesan di sana Odessa jadi memiliki kriteria waktu yang baru. Crush Hour ditengah Office hour-nya.
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?"
Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi.
Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berjuang sendiri melahirkan anaknya tanpa suami. Menjadi ibu tunggal bukanlah hal mudah, apalagi lambat laun sang anak selalu bertanya tentang keberadaan ayahnya.
"Mommy, Al selalu doa sebelum bobo. Diulang tahun Al yang ke 5 nanti, papa pulang terus bawain Al boneka dino."
Ibu muda itu hanya menangis, seraya memeluk anaknya. Lalu bagaimana jika ternyata sang ayah juga sebenarnya menginginkan Al.