Hujan deras dikota, cahaya petir masuk mengisi sudut rumah sederhana ini terang beriringan dengan suara gemuruh. Ayah datang dari balik pintu, memegang botol minuman lalu duduk menghampiri kami. "Skak!" Sapa Ayah dengan suara lantang menaruh di meja botol minuman yang tadi dia bawa memperagakan seperti sedang bermain catur disusul senyum tipis dari wajah Ayah. Raut wajah lelah itu tertutup senyum, seperti Ayah sudah tahu wujud nyata dari surga.Todos los derechos reservados