Raga hidup bersama ibunya yang merupakan istri kedua. Mereka tinggal di Sukamaju, rumah yang diberikan oleh ayahnya. Sedang ayahnya tinggal bersama istri pertama di Riau. Sekalipun tiap bulan ayahnya mengirimkan jatah . Ibunya tetap bekerja di pabrik Garmen. Hidup hanya dengan seorang ibu membuat Raga banyak diterpa rumor yang tidak sedap. Beredar kabar bahwa Raga bukanlah anak kandung mereka berdua. Melainkan Raga adalah hasil hubungan ibunya dengan juragan bawang yang terkenal senang main perempuan, di selatan perbatasan Sukamaju. Rara Triwilis atau biasa dipanggil Raga ini tumbuh menjadi seorang wanita yang pekerja keras sama seperti ibunya. Namun, Raga lebih condong suka melakukan pekerjaan laki-laki padahal dirinya perempuan. Itulah sebabnya Rara Triwilis mendapat lebeling sebagai Rara Gagah atau disingkat Raga. Hal ini didukung oleh harapan ayahnya yang menginginkan anak laki-laki, hingga tak ada satupun miliknya yang berwarna pink atau warna cerah. Raga sendiri suka mengoleksi mainan robot dan mobil-mobilan sejak kecil. Titik akhir kehidupan Raga dan Ibunya adalah saat ia diusir dari rumah oleh ibunya. Karena Raga menanyakan ayah kandungnya. Padahal Sukma tidak pernah berbohong dan Sukma merasa telah salah membesarkan anak yang sekarang malah meragukan dirinya.