"Apa kau pernah berpikir seperti ini Kacchan? 'Mungkin saja dunia kita hanya video game dari entitas yang lebih besar'." Izuku menoleh kepada Katsuki.
"Apa maksudmu, bajingan? Tidak perlu memperpanjang hal ini, kau sudah kalah, Izuku." Katsuki balas menatap mata Izuku.
Izuku hanya tersenyum simpul. "Baiklah kalau kau tidak mau menjawabnya. Kalau begitu bagaimana dengan ini, bagaimana kalau ternyata kehidupan ini hanyalah simulasi?"
"De- Izuku," Katsuki menoleh sekilas pada pesan SOS yang diam-diam dia kirim. "Kau sudah kalah, menyerahlah." nadanya seperti memohon. Ah, Katsuki memang sedang membujuk teman masa kecilnya itu agar menyerah.
"Para hero yang lain akan datang kesini dalam 5 menit. Kalau kau menyerah, aku berjanji akan sekuat tenaga meringankan hukuman penjaramu, jadi-"
"Oh, hentikanlah." Izuku mengambil magazin terakhir dari kantongnya dan mengisi ulang pistol Colt nya.
"Tidak perlu emosional begitu. Hal terburuk yang bisa terjadi padaku," Katsuki, dan kelas 1A yang datang membantu, membelalak ketika Izuku mengarahkan pistol di tangan kanannya ke kepalanya sendiri, "hanyalah kematian."
DOR
LOADING•••
AVATAR FOUND: PLAYER 4444•••
REGRESSING CODE FOUND•••
REGRESSING PLAYER 4444•••
REGRESSION COMPLETE•
WELCOME, PLAYER 4444