Gadis kecil itu terus menangis. Pikirannya memberontak, memohon pada semesta untuk membalikkan kehidupannya yang jauh dari kata sempurna. Waktu demi waktu dia terjang, masa depannya terpampang di depan matanya sendiri. Dan ia kini sedang menyaksikan bagaimana sifat egois perlahan menghancurkan hidupnya.