-Perjodohan, Pernikahan, Rumah tangga.
Di antara semua di atas, semuanya tidak cocok untuk wanita seperti Anna.
Sayangnya, hal-hal tidak cocok itu selalu menghampirinya, bahkan membuat hidupnya sulit.
Ia di jodohkan oleh keluarganya sendiri pada pria yang tidak ia cintai dan tidak mencintainya. Pria itu jelas sangat terpaksa atas pernikahan ini, tapi tetap menikahinya.
Lalu, apa Anna tidak melawan perjodohan ini? haruskah ia melawan saat semuanya telah di rencanakan dari awal oleh semua keluarganya tidak terkecuali kedua eyangnya.
Dan bagaimana rumah tangga Pria dan wanita yang tidak saling mencintai?.
Bagaimana keduanya harus bersikap di dalam rumah yang sama?
Mereka jelas-jelas orang asing yang di paksa dan terpaksa di satukan.
Dan bagaimana nasib Anna, si gadis malang saat suaminya ingin menikah lagi, menikahi kekasih pria itu sendiri.
Dan haruskah ia menjadi Wanita egois untuk mendapatkan kebebasannya kembali?
- Menurut Verno, Siapapun Wanita yang akan Menikah dengannya karna Perjodohan, Mereka tidak akan bisa menghapus Cintanya pada Marissa, Kekasihnya.
Hingga Anna yang muncul menjadi Istrinya, Wanita yang di Jodohkan dengannya. Wanita Tenang yang semakin mengguncang Hatinya.
Anna tidak salah, Verno lah yang salah. Anna seperti tumbal, Tumbal yang keluarganya kirimkan untuk Iblis sepertinya. Ia menyesal, kasihan pada Wanita itu. Tapi perlahan sifat egoisnya datang saat ia sadar perasaan asing di hatinya.
𝒟𝒾𝓈𝒸𝓁𝒶𝒾𝓂𝑒𝓇
-cast are not mine
-100% fiksi
-murni pemikiran saya (author:ryneonni)
-cerita tidak ada hubungannya dengan yang hidup ataupun yang sudah mati.
-give me some support
-please enjoy ♡
Raden Kacaya Arsadjaja mendapatkan gelar baru setelah kakaknya--Mas Harjuna--mengemban posisi dan jabatan baru sebagai Pangeran Seroja.
Seharusnya Raden Kacaya senang karena posisi dan jabatan barunya itu bisa membuat kehidupannya berubah. Dari yang tidak seberapa dikenal jadi mulai diperhitungkan. Dari yang tidak menonjol menjadi sorotan banyak orang.
Sayangnya bukan seperti itu cara Raden Kacaya melihat kehidupannya.
Dia lebih suka ketenangan dan kenyamanan yang jauh dari intrik dan permasalahan politik dalam kerajaan.
Selain posisi dan jabatan baru, Raden Kacaya juga punya masalah lain yang bernama Sasmita Arjanti Pramusita Hariwibawa yang mendadak ikut masuk ke dalam keributan kehidupannya di dalam kerajaan.